Minggu, 30 Desember 2012

maunya apa?



apa maunya hidup?
bertahan dibilang fundamental, berubah disebut penghianat.....
mau hidup apa?
ikut arus hidup jadi tumbal, tak ikut arus tertinggal...
hidup maunya apa?
senang sedikit diuji, diuji seditik merintih, merintih sedikit di tindas, ditindas sedikit meraung.....
huuftt
maunya apa sich?
begini salah, begitu juga salah.. tak begini dan begitupun salah.
lantas maunya apa?
tak perlu berretorika, karena dunia telah berganti nama menjadi realita...
tak ada lagi derita, karena saat ini semua hanya tinggal duka dalam cerita
atau mungkin kau ingin bernostalgia?
silakan saja asa jangan menggila
ingat.....
kau akan tetap menjadi kau,
tak akan pernah menjadi dia, ataupun kita...
suatau saat nanti...
kau akan temukan dunia berada pada masa stgnan,
tak ada lagi romantika, dan selaksa cerita duka..
setiap nafas akan bercerita tanpa titik dan koma..
mengalir dan tetap bersahaja

terimaksih hidup....

*sapen, 30dec2012

Selasa, 18 Desember 2012

makna sosial "tulisan di belakang truk "

manusia adalah makhluk sosial bukan? sosial lho bukan so' sial ......... hehehe
anda sering melihat tulisan di belakang kendaraaan?
tulisan tersebut baik berupa stiker, grafity dan lain.....
berikut in beberapa tulisan yang biasa kita lihat:
- do'a ibu
- pulang malu tak pulang rindu
- alone by mas
- so fear she n thing (supir sinting)
- naik gratis, turun bayar
- kutunggu jandamu
- ingat rasanya, lupa namanya
- dua anak cukup, dua istri bangkrut
- aku setia menantimu..
- do one cook (slank anak jawa timuran) 
bahkan tak jarang tulisan tersebut bertuliskan lirik lagu yang sedang tenar di pasaran..
ada beberapa alasan  mengapa para pemilik menuliskan tulisan-tulisan di atas,
pertama, tulisan tersebut adalah ekspresi para supir yang membawa truk tersebut.
kedua, di belakang bahasa yang digunakan, tersirat pesan atau juga menjadi gambaran keadaan sosial masyarakat pada waktu dan tempat tertentu....

pada satu fase pada pekembangan manusia ada saat-saat pikiran diperlukan untuk mengembangkan bahasa, kemudian pada akhirnya bahasa menjadi pembatas antara bahasa itu sendiri dengan pikiran para penuturnya...
contohnya: kata 'teroris" menjadi kata yang nge-trend, di permukaan karena ansident gedung WTC (Word trade Center), maka kata teroris membatasi ruang lingkup pemikiran para masyarakat bahwa teroris identik dengan sekelompok orang yang menggunakan kostum tertentu, dengan gerakan tertentu......

Jumat, 14 Desember 2012

READ dot....

read dot (titik membaca)

di titik ini setiap orang membaca karena kebutuhan, bukanlagi karena tuntutan apalagi paksaan.
di titik ini membaca sejajar dengan sarapan, makan siang dan makan malam.
seorang akan merasakan kehampaan ketika sehari saja tidak membaca, membaca apapun dan di manapun
read dot....
2017 read dot akan menjadi titik pusaran peradaban manusia,
manusia mencapai peradaban dengan helai-helai kertas yang tersusun dari 26 huruf alphabet..
manusia seolah menggenggam dunia di tangannya...
read dot......
"titik membaca adalah kebutuhan"

Senin, 10 Desember 2012

bukan sekedar kuda liar

sesai ate, sasopo karante.....

 banyak yang tak kenal pulau sumbawa, entah tak terkenal karena tak seluas pulau jawa tau karena..? ah, entahlah
saat ini yang terpenting sumbawa tetaplah pulau yang penuh cerita untukku...

setiap kali berkenalan dengan orang luar pulau sumbawa, lawa bicara saya kebanyakan menimpali dengan "oh, dari sumbawa ya? wah, penghasil kuda liar ya mbak?
kurang lebih seperti itu jawaban lawan bicara saya ketika berkenalan..........
well,
susu kuda liar memang terkenal dari pulau sumbawa, sebagai dedara samawa saya tertarik untuk menguak filosofi dibalik "kuda liar"

kuda yang susunya diperah oleh para peternak kuda liar, tidak di"kandangin" apalagi dijerat dengan seutas tali seperti halnya hewan peliharaan lain pada umumnya, tapi kuda-kuda tersebut di lepas di hamparan rumput hijau,
mereka bebas mencari makan, memenuhi keperluan hidup mereka sendiri tanpa harus menunggu sang empunya memberi, mereka mampu berlari sekencang mereka bisa, mereka bebas dan tak berada di bawah  tekanan siapapun,
tapi di balik kebebasa itu...
mereka selalu ada bagi para pemilik mereka
ketika waktu pemerahan datang, mereka akan selalu datang dengan keadaan yang sangat baik..
kesetiaan, kemandirian, kebebasan,
yeah..'
itulah kuda perahan pulau sumbawa...


Jumat, 30 November 2012

j.o.g.j.a (seribu rasa satu warna)

jogja itu sederhana yang punya nilai romantika yang tinggi,
jogja punya  seribu satu rasa dalam kesederhanaannya.
dalam setiap seruputan "kopi joss" sepanjang rell
jogja punya makna dalam hangatnya "wedang ronde"
jogja punya cerita dalam "pendowo limo"nya
jogja sarat akan makna hidup.makna akan hi  dup yang keras, butuh perjuangan tapi tetap saja tidak kehilangan rasa di dalamnya.
 . . . . . .
j.o.g.j.a
tak perlu kau kerutkan dahi untuk membuat antitesa dari padanya
karena ia telah punya warna sendiri yang tak akan pudar meski kelak waktu akan terus berlari bahkan secepat kilat
jogja tak sekedar berhati nyaman
namun juga menyimpan seribu satu cerita duka,
entah berapa ratus janji yang telah terkhianati di jogja ini
dan telah jutaan bahkan milyara janji yang terikrar...
entahlah..
jogja, tetaplah jogja.... jogja tetaplah istimewa
tak sebatas tugu dan alun-alun
juga tak sesederhana angkringan
tapi juga tak semegah singgasana raja....
di jogja..
segala bentuk hidup dari berbagai dimensi akan kau jumpai.
....
hah, jogja, selalu saja ada cerita di balik kesederhanaannya
tiwul, gudeg,ronde, wedang, kopi joss, ankrinngan, musisi jalanan, bakpia, skatenan, burjo dengan Tante dan magelangannya...........

istimewa, selalu :D

jogja, 30 nov 2012


 






Senin, 26 November 2012

urung shalat wes shalat, wes shalat urung shalat, ora susah shalat.

"urung shalat wes shalat, wes shalat urung shalat, ora susah shalat" melihat sekilas tulisan ini, seorang muslim/ah yang mengerti bahasa jawa mungkin akan mengerenyitkan dahinya, pasalnya ungkapan ini, seoalah-olah shalat yang merupakan tiang agama menjadi hal yang sudah tidak urgen lagi...
eeiiittsss..... tunggu dulu brow..!!
ungkapan "turung shalat wes shalat, wes shalat urung shalat, ora susah shalat" bila di analisis merupakan perumpamaan tingginya keimanan seseorang, lha kog bisa?
mari kita tinjau bersama....
1. kalimat "urung shalat wes shalat" adalah perumpaan untuk orang-orang yang telah berada pada puncak keimanannya. seorang yang telah berada di puncak keimananya, maka setiap langkah menjadi untaian do'a, setiap hembusan nafasnya menjadi keping-keping ibadah kepadaNYa, dan setiap gerakannya berorientasi kepada ibadah sebagai pengabdian seorang makhluk kepada penciptanya.
dengan kata lain, seorang yang telah berada di puncak keimananya maka sebelum ia melaksanakan shalatpun, ia telah shalat dalam setiap geraknya.
2. "wes shalat urung shalat" kalimat kedua ini kebalikan dari yang pertama, seorang yang meski telah mendirikan shalat tapi perilakunya tidak mencerminkan seorang yang "shalat" maka, dapat dikatang "urung shalat" belum shalat.
ungkpan ini mungkin cocok untuk menjawab pertanyaan kita semua tentang kerusakan moral orang-orang yang mengaku diri "shalat"
3. ora susah shalat. (fahami sendiri ya..  hehe)

ngono yo ngono ing ojo ngono

untuk kamu-kamu orwong jowo asli kata " ngono yo ngono ing ojo ngono" udah kedengeran biasa, biasanya ungkapan ini diucapkan untuk mengungkapkan bahwa segala sesuatu tidak sepatutnya berada di ambang batas kewajaran.
setiap orang memiliki hak untuk melakukan apapun yang dia inginkan, tapi yang harus diingat bahwa manusia memiliki batasan-batasan tertentu baik dalam bersikap, mengambil keputusan, mengutarakan pendapat dll.
bila secara bahasa ungkapan "ngono yo ngono nng ojo ngono" bisa diartikan dengan "begitu ya begitu tapi ya jangat begitu" sedikit memusingkan bukan? :D
yah, begitulah salah satu ekspresi dalam bahasa jawa, untuk memberi penakanan bahwa manusia memiliki batasan dalam segala hal termasuk batasan dalam berfikir.

Minggu, 25 November 2012

besok, atau entah kapan aku akan pergi
dan kau juga akan pergi...
itu pasti.
dan ku berharap kau pergi dan membeku di kutub sana.....
membeku untuk selamanya......
ku harap begitu.......

Kota seribu satu nyawa





1 x 24 jam ku berpijak di kota ini
Dapat ku katakan pada setiap nafas yang berhembus
Kepada senyum yang merekah
Pada butir-butir peluh yang mengalir syahdu
Bahwa kota ini..........
Ku sebut dengan kota seribu satu nyawa
Ketika semua mata  terpejam dalam mimpi indah mereka
Kota ini bahkan tak pernah menutup mata
Walau hanya sekejap
Bila ia tertidur nanti
Ia takut dalam tidurnya mimpi akan mengajaknya pergi jauh dari kenyataan ini
Ia takut tak terbangun kembali
Ia takut akan kehilangan citranya dalam gaung kesunyian
Ketika mentar masih dalam belutan sang mega
Kota ini telah bergegas menuju senja
Ketika senja bergerak berlahan tuk kembali ke singgasananya
Kota ini telah beranjak menjemput sang mentari
Tak banyak harapan dari setiap raut muka dari kota ini
Namun dari setiap langkah pastinya
Tersirat selaksa kerasnya hidup yang  ia jalani
m.e.t.r.o.p.o.l.i.t.a.n
mungkin kata yang telah melekat dijidat kota ini
sehingga setiap orang yang melihatnya
akan memicingkan mata sembari berlalu
u.n.d.e.r. c.o.v.e.r
mungkin sebutan baru baginya
bagi kota yang sudut-sudutnya tak pernah lalai dengan panasnya hidup
bagi kota yang terlihat megah dari sudut mata
terlalu banyak hal yang tersirat dari wajah tua kota ini
ribuan bahkan jutaan kata-kata akan terdengar sangat rumit untuk
menggambarkan setiap sisinya......

satu sebutan lagi untuk kau
yang tertulis dariku
“kota seribu satu nyawa
Kota yang tak pernah mati
Kota yang ak pernah terlelap”


Philo dien
13.48 PM
Orchid,bintaro, jakarta
26 january 2012
On holliday

Nak II




Anak-anakku
Masih ingatkah kau ketika kau berteriak dalam keluguanmu, kau dengan lantang berteriak “ ana tolibun jadidun
Masih ingatkah kau ketika wajah riangmu ketika mendapat “mufrodat” baru seiring datangnya sang mentari
Ingatkahkah kau ketika kau manja dengan berpura-pura sakit ketika “muhadloroh
Dan tahukah kau? Ku rindukan sosok kecil itu, ku rindukan tangisan dan rengekan manjamu
Nak...
Ku tau kau kerap jadikan perpustakaan sebagai tempatmu menyendiri dan menghindar dari hiruk pikuk asramamu
Kau kerap jadikan masjid hijau sebagai pelarian ketika rasa malas merundungmu
Kau kerap datangi matbach ketika kau tak bertenaga dan lapar mengganrungimu
Dan taukah kau? Ku rindukan kenakalan manjamu nak
Namun Nak....
Kini kau telah menjadi sosok yang sangat tangguh, kau tumbuh menjadi dewasa yang mengaggumkan
Kini kau telah dewasa nan cerdas
Kau telah pijakkan kakimu ditempat yang berbeda dengan tanah robbaby mu
Namun kau tetaplah kau yang pernah ku gembleng dengan penuh cintaku
Nak.... apapun kau yang dulu kau tetap anak yang senatiasa hadir dalam setiap bait do’aku.....

Kriteria mahasiswa sebagai agent of change di era global




                Hmmm...... mendengar kata mahasiswa orang-orang memiliki statement yang berbada-berbeda mulai dari hal-hal yang sifatnya positif sampai pada hal yang sikapnya negatif. Namun pada dasarnya mahasiswa memiliki tiga tugas pokok yang di emban oleh mahasiswa sebagai unsur kehidupan berbangsa, antara lain:
1.       Agent of knowladge ( terkait dengan peran mahasiswa sebagai akademisi)
2.       Agent of  change (terkait dengan peran mahasiswa membawa perubahan warna di    manapun dia berada)
3.       Agent of social control  (terkait dengan peran mahasiswa sebagai  penyalur aspirasi rakyat)
Namun pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sedikit tentang tugas kedua yang di emban  oleh mahasiswa yaitu “agent of change” sebelu saya menyampaikan kriteria mahasiswa yang menjadi agent of change of cahange saya ingin memaparkan sedikit tentang apa sebenrnya yang menjadi pengertian dari agent of change itu sendiri.
                Kata “mahasiswa sebagai agent of change “ mungkin bukanlah kata yang asing lagi di telinga kita semu, dimana mahasiswa di sebut-sebut  sebagai agent perubahan sebutan ini melekat pada mahasiswa karena mahasiswa bisa memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap berubahan  bangsa. Sebagai contoh yang angat real adalah ketika mahasiswa mampu menggulirkan rezim suharto  ketika itu. ( dan saya rasa itu  adalah contoh yang sangat konkrit )
@@@
Namun beranjak dari sebutan agent of change pada kenyataannya mahasiswa sekarang sepertinya tidak semua dikatakan sebagai agen of change karena tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan yang sama yaitu untuk mejadi agent of change. Lantas apa  yang saja kriteria mahasiswa yang dapat di kategorikan sebagai agent of change ? dalam pidato singkat ini saya  akan mencoba memeerikansedikit gambaran tentang kriteria mahasiswa agent of change
1.       Dasar keagamaan yang kuat
Landasan atau dasar agama yang kuat adalah salah satu ktiteria mahasiswa yang dapat menjadi agent of change karena akan membantu mahasiswa untuk tidak  terjebak terjangan ombak kapitalisme, serpihan kaca liberlaisme, hiruk pikuk sekularisme yang menjadi isu global pada saat ini.
Landasan keagamaan yang kuat menjadi bekal para mahasiswa yang hendak menjadi agent of change karena akan menjadi pelindung agar mahasiswa tidak menjadi mehasiswa yang cerdas dan “pintar” membodohi orang lain. Dan tidak terdampar dan tersungkur dalam keerosotan akhlak.
2.       Memilikiki kemampuan untuk membawa perubahan dimanapun ia berada
Tentunya dalam konteks hal-hal yang positif, hal ini sesuai dengan misi ang dibawa ummat islam dalam Al-qur’an bahwa sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya’ ( sebutin ayatnya!)
3.       Memilki kemampuan berfikir kritis dan wawasan yang luas
Di era global seperti ini seluruh elemen masyarakat da mahasiswa pada umumnya  dituntut untuk tidak hanya menjadi konsumtor tapi juga mapu menjadi konsumtor yang kritis/kritikus. Nah untuk menjdi mahasiswa yang kritis seeorang harus memiliki wawasan yang luas, agar tdak menjadi seorang yang hanya dapat berargumen ‘kosong” tanpa esensial. Setidaknya mahasiswa yang intelektual nantinya menjadi bagian penting dari erubahan peradaban yang “benar” ( kata benar  disini dimaksudkan untuk menjadi kelompok kritis yang  melawan benuk-bentuk otoritas). Sikap kritis dan  kepekaan mahasiswa sanat dibutuhkan untuk membangun kenegaraan dan kebangsaan yang ampuh dan kokoh.
###
                Peran yang disandang mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan masih sangay  efektif dalam memposisikan peran strategisnya di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Melalui campur  tagan mahasiswalah  segala kebijakan yang berkenaan dengan masa depan bangsa dan kesejahteraan masyarakat akan teta terkontrol, hingga pada akhirnya memunculkan  gagasan balance of power yang terjadi antara pemerintah sebagai pemegang kebijakan  dengan rakyat sebagai pengontrol segala kebjakan.
                Oleh karena itu selagi kita masih menyandang mahasiswa mari kita pantaskan diri kita untuk menjadi mahasiswa yang panas untuk disebut agent of change dengan membekali diri kita kriteria-kriteria yang saya sebutkan sebelumnya. Sehingga sebutan agent of change tidak hanya tinggal sebutan belaka.

PENDIDIKAN KARAKTER Hubungannya Dengan Inteligence Quetient (IQ), Emotional Quetient (EQ) Dan Spiritual Quetient (SQ)



Ketika kita mendengar kata koruptor di bayangan kita akan terbesit sosok orang-orang berdasi yang menduduki kursi-kursi di kantor pemerintahan. Bagi sebagian orang, berita tentang korupsi merupakan hal yang lumrah namun untuk sebagian orang lainnya adalah  masalah yang untuk dibicarakan dan dikaji lebih lanjut, mengingat para koruptor adalah orang-orang berpenddikan. Lantas di manakah peran pendidikan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berkarakter?
Dalam tulisan singkat ini penulis tidak akan berbicara panjang lebar tentang korupsi ataupun koruptor namun penulis akan mengupas sedikit permasalahan daam dunia Pendidikan yang terkait di dalamnya beberapa elemen penting antara lain: metode pengajaran, bahan ajar, pesera didik dan pengajar. Namun ada satu istilah yang sudah tidak asing lagi di tengah-tengah kita yaitu pendidikan karakter”.  Menurut Ratna Megawangi (2004;95) “sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat memberikan kontribusi positif dalam kehidupan sehari-hari seperti menganmbil kesimpulan dan keputusan dengan bijak” adapun berkarakter menurut pusat bahasa Depdikna adalah berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak” dari pengeritan tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan  bahwa pendidikan karakter adalah proses menanamkan nilai-nilai kebaikan pada peserta didik agar memliki keribadian nyang luhur yang di mana tauladan pendidik, orang tua dan lingkungan  sangat berperan dalam hal ini.
Selain pendidikan karakter kita sering mendengar istilah Dengan Inteligence Quetient (IQ) yang disebut-sebut sebagai  faktor terpenting dalam penetuan kesuksesan seseorang, namun dengan adanya perkembangan zaman terdapat keraguan di kalangan para peneliti tentang IQ sebagai landasan utama kesuksesan seseorang karena banyak di antara orang yang cerdas yang gagal bahkan mengalami  stress  dalam hidupnya. Menyikapi masalah ini Daniel Goleman memberikan wacana baru kecerdasan manusia yaitu Emotional Quetient (EQ) yang mencakup kemampuan seseorang untuk mengenal diri sendiri  ( siapa, untuk apa, dan kemana tujuan hidunya) , berintreaksi dengan orang lain,  motivasi, komitmen, dan masih banyak lagi hal-hal  yang berhubungan dengan emosional sesorang. Selain itu Goleman juga memeaparkan bahwa kecerdan intelektual hanya memiliki pengeruh sebanyak 20% kepada keberhasilan seseorang.
Setelah lahirnya pandangan tentang IQ dan EQ, pada tahun 2000 lahirlah satu wacana baru yang di sebut dengan   Spiritual Quetient (SQ) hal ini pertamakali di kemukakan oleh Denah Zohar dan Ian Marshall. Zohar dalam bukunya yang berjudul “SQ  ( kecerdasan Spiritual) “ menjelaskan bahwa SQ adalah kemampuan seseorang menyesuaikan diri antara aturan-aturan kehidupan yang kaku dengan cinta, sehingga akan dapat memposisikan dirinya di dalam tatanan masyarakat.
Banyak orang yang beranggapan bahwa kecerdasan spiritual (SQ) sama denga kecerdasan beragama, namun pada hakikatnya kecerdasan spiritual berbeda dengan kecerdasan beragama karena pada hakikatnya kecerdasan beragama adalah kemempuan untuk memegang teguh prinsip agama yang terdiri dari dogma-dogma yang telah tertanam pada satu individu kemudian di atur dalam seperangkat tatanan ibadah Ruhiyah, sedangkan menurut Zohar kecerdasan spiritual adalah kemapuan untuk memecahkan persoalan makna dan nilai.
Bila digambarkan dalam satu diagram tiga kecerdasan diatas akan berbentuk seperti
             
manusia                    manusia
IEQ
Tuhan

Manusia
SQ

Bila disatukan akan menjadi seperti di bawah ini dan  disebut dengan IESQ







    Tuhan

     SQ                    SQ


                     Manusia (otak)                                                          manusai (otak)
        IEQ

Setelah memaparkan pengertian dapat disimpulkan bahwa pendidikan bahwa pendidikan sangat erat kaitannya dengan tiga elemen kecerdasan manusia (IQ,EQ, dan SQ), antara lain:

1.      Hubungan pendidikan karakter dengan IQ (Intelligence Quotient)
Pendidikan karakter akan memberikan stimulus yang sangat besar terhadap perkembangan anak didik dan akan menjadikan anak didik tidak hanya cerdas dan “pintar” untuk “ membodohi” orang lain melainkan juga “cerdas” yang terdidik, karena terdapat keseimbangan antara otak dan perilaku dalam kesehariannya.
2.      Hubungan pendidikan karakter dengan  Emotional Quetient (EQ)
Menutuy penulis pendidikan karakter sangat erat hubungannya dengan EA karena pada hakikatnya dasar-dasar  yang dimiliki oleh pendidikan karakter merupakan proses penanaman nilai-nilai luhur sedangkan EQ itu sendiri kemempuan seseorang untuk “menjinakkan” emisonya, sehingga akan tercipta peserta didik yang memiliki motivasi tnggi, bertanggung jwab, menghargai orang lain, dan dapat dijadikan pemimpin masa depan.
3.      Hubungan pendidikan karakter dengan Spiritual Quetient (SQ)
Melihat makna dari pendidikan karakter dan Spiritual Quetient (SQ) dapat diketahui bahwa peserta didik yan berkarakter akan dapat membentuk dirinya secara utuh menjadi satu kepribadian yang sempurna dengan dapat memposisikan diri pada ilmu yang telah didapatkan dan perilakunya dalam kesaharian selain itu juga dapat memaknai kehidupannya, sehingga peserta didik  yang dicetak adalah peserta didika yang berkarakter dan memikliki kualitas hidup yang tinggi.
            Mengintip wajah pendidikan di Indonesia dengan output yang seperti sekarang ini (korutor,penggunaan narkoba, pelecehan seksual, Tawuran) yang didominasi para terpelajar, tidak ada salahnya untuk membenahi beberapa bagian dalam bidang pendidikan, di sini penulis memberikan langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk membenahi pendidikan kita khususnya pada proses penanaman pendidikan karakter dan juga nilai-nilai yang erat kaitannya denag IQ, EQ dan SQ, antara lain:
1.      Pembekalan nilai-nilai luhur kepada anak sejak usia dini di rumah, dalam hal ini peran  orang tua sebagai pendidik sangatlah besar, banyak hal yang dilakukan orang tua untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak seperti salalu membiasakan sholat berjama’ahm membacakan dongeng atau atau petuah-petuah yang berisi pesan moril, memperhatikan perkembangan anak( teman, bacaan dan lingkungan bergaulnya), selektif dalam menyuguhkan tontonan.
2.      Interkoneksi atau adanya keterkaitan antara kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah ataupun perguruan tinggi  dengan hal-hal ynag erat kaitannya dengan penenaman nilai-nilai moral dan nilai-nilai agama sehingga anak didik tidak hanya pintar tapi juga memiliki karakter luhur
3.      Lingkungan merupakan faktor yang tidak dapat terlepas dari pananaman karakter oleh karena itu apabila anak dikondisikan lingkungannya denga hal-hal positif maka akan terbentuk ana yang berkarakter dan begitu juga sebaliknya.

Sebagai sosok figur kita di dalam kepribadiannya, karakter yang luhur serta keseimbangan kecerdasan (IQ, EQ dan SQ) yaitu Rasulullah SAW. Beliau adalah sosok intelek yang sangat unggul pada zamannya, bahkan sampai sekarang dan masa yang akan datang, beliau tdak pernah mengenyam bangku sekolah tapi tidak seorangpun yang meragukan kecerdasan dalam menghafalkan dan memaham Al-Qur’an, selain cerdas beliau adalah sosok pemimpin ummat, sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik menjadikannya sebagai penakluk kaum kafir Quraisy, kemampuan Beliau untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain sehingga Islam dapat tersiar ke penjuru dunia. Kemampuan Rasulullah SAW sebagai pemimpin sekaligus cendikia menggambarkan adanya keseimbangan antara IQ dan EQ yang semua itu tidak lepas dari (SQ) yang menjadi landasan hidup beliau, dengan adanya keseimbangan antara karakter yang kuat dan keseimbangan antara IQ, EQ dan SQ Rasulullah SAW menjadi manusia yang agung dan berpengaruh dalam peradaban dunia.
Kesimpulannya adalah pendidikan karakter sangat erat hubungannya dengan kecerdasan dasar manusia yaitu IQ, EQ dan SQ diharapkan akan menjadi solusi bobroknya output dari pendidikan masa kini, dan harapan penulis adalah perhatian setiap elemen dari masyarakat akan pentingnya pendidikan, baik itu dari segi kognitif ataupun sisi lainnya  karena  pendidikan  adalah tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan indonesia yang berkarakter, berbudaya dan memiliki daya saing di mata dunia.