Minggu, 30 Desember 2012
maunya apa?
apa maunya hidup?
bertahan dibilang fundamental, berubah disebut penghianat.....
mau hidup apa?
ikut arus hidup jadi tumbal, tak ikut arus tertinggal...
hidup maunya apa?
senang sedikit diuji, diuji seditik merintih, merintih sedikit di tindas, ditindas sedikit meraung.....
huuftt
maunya apa sich?
begini salah, begitu juga salah.. tak begini dan begitupun salah.
lantas maunya apa?
tak perlu berretorika, karena dunia telah berganti nama menjadi realita...
tak ada lagi derita, karena saat ini semua hanya tinggal duka dalam cerita
atau mungkin kau ingin bernostalgia?
silakan saja asa jangan menggila
ingat.....
kau akan tetap menjadi kau,
tak akan pernah menjadi dia, ataupun kita...
suatau saat nanti...
kau akan temukan dunia berada pada masa stgnan,
tak ada lagi romantika, dan selaksa cerita duka..
setiap nafas akan bercerita tanpa titik dan koma..
mengalir dan tetap bersahaja
terimaksih hidup....
*sapen, 30dec2012
Selasa, 18 Desember 2012
makna sosial "tulisan di belakang truk "
manusia adalah makhluk sosial bukan? sosial lho bukan so' sial ......... hehehe
anda sering melihat tulisan di belakang kendaraaan?
tulisan tersebut baik berupa stiker, grafity dan lain.....
berikut in beberapa tulisan yang biasa kita lihat:
- do'a ibu
- pulang malu tak pulang rindu
- alone by mas
- so fear she n thing (supir sinting)
- naik gratis, turun bayar
- kutunggu jandamu
- ingat rasanya, lupa namanya
- dua anak cukup, dua istri bangkrut
- aku setia menantimu..
- do one cook (slank anak jawa timuran)
bahkan tak jarang tulisan tersebut bertuliskan lirik lagu yang sedang tenar di pasaran..
ada beberapa alasan mengapa para pemilik menuliskan tulisan-tulisan di atas,
pertama, tulisan tersebut adalah ekspresi para supir yang membawa truk tersebut.
kedua, di belakang bahasa yang digunakan, tersirat pesan atau juga menjadi gambaran keadaan sosial masyarakat pada waktu dan tempat tertentu....
pada satu fase pada pekembangan manusia ada saat-saat pikiran diperlukan untuk mengembangkan bahasa, kemudian pada akhirnya bahasa menjadi pembatas antara bahasa itu sendiri dengan pikiran para penuturnya...
contohnya: kata 'teroris" menjadi kata yang nge-trend, di permukaan karena ansident gedung WTC (Word trade Center), maka kata teroris membatasi ruang lingkup pemikiran para masyarakat bahwa teroris identik dengan sekelompok orang yang menggunakan kostum tertentu, dengan gerakan tertentu......
anda sering melihat tulisan di belakang kendaraaan?
tulisan tersebut baik berupa stiker, grafity dan lain.....
berikut in beberapa tulisan yang biasa kita lihat:
- do'a ibu
- pulang malu tak pulang rindu
- alone by mas
- so fear she n thing (supir sinting)
- naik gratis, turun bayar
- kutunggu jandamu
- ingat rasanya, lupa namanya
- dua anak cukup, dua istri bangkrut
- aku setia menantimu..
- do one cook (slank anak jawa timuran)
bahkan tak jarang tulisan tersebut bertuliskan lirik lagu yang sedang tenar di pasaran..
ada beberapa alasan mengapa para pemilik menuliskan tulisan-tulisan di atas,
pertama, tulisan tersebut adalah ekspresi para supir yang membawa truk tersebut.
kedua, di belakang bahasa yang digunakan, tersirat pesan atau juga menjadi gambaran keadaan sosial masyarakat pada waktu dan tempat tertentu....
pada satu fase pada pekembangan manusia ada saat-saat pikiran diperlukan untuk mengembangkan bahasa, kemudian pada akhirnya bahasa menjadi pembatas antara bahasa itu sendiri dengan pikiran para penuturnya...
contohnya: kata 'teroris" menjadi kata yang nge-trend, di permukaan karena ansident gedung WTC (Word trade Center), maka kata teroris membatasi ruang lingkup pemikiran para masyarakat bahwa teroris identik dengan sekelompok orang yang menggunakan kostum tertentu, dengan gerakan tertentu......
Jumat, 14 Desember 2012
READ dot....
read dot (titik membaca)
di titik ini setiap orang membaca karena kebutuhan, bukanlagi karena tuntutan apalagi paksaan.
di titik ini membaca sejajar dengan sarapan, makan siang dan makan malam.
seorang akan merasakan kehampaan ketika sehari saja tidak membaca, membaca apapun dan di manapun
read dot....
2017 read dot akan menjadi titik pusaran peradaban manusia,
manusia mencapai peradaban dengan helai-helai kertas yang tersusun dari 26 huruf alphabet..
manusia seolah menggenggam dunia di tangannya...
read dot......
"titik membaca adalah kebutuhan"
di titik ini setiap orang membaca karena kebutuhan, bukanlagi karena tuntutan apalagi paksaan.
di titik ini membaca sejajar dengan sarapan, makan siang dan makan malam.
seorang akan merasakan kehampaan ketika sehari saja tidak membaca, membaca apapun dan di manapun
read dot....
2017 read dot akan menjadi titik pusaran peradaban manusia,
manusia mencapai peradaban dengan helai-helai kertas yang tersusun dari 26 huruf alphabet..
manusia seolah menggenggam dunia di tangannya...
read dot......
"titik membaca adalah kebutuhan"
Senin, 10 Desember 2012
bukan sekedar kuda liar
sesai ate, sasopo karante.....
banyak yang tak kenal pulau sumbawa, entah tak terkenal karena tak seluas pulau jawa tau karena..? ah, entahlah
saat ini yang terpenting sumbawa tetaplah pulau yang penuh cerita untukku...
setiap kali berkenalan dengan orang luar pulau sumbawa, lawa bicara saya kebanyakan menimpali dengan "oh, dari sumbawa ya? wah, penghasil kuda liar ya mbak?
kurang lebih seperti itu jawaban lawan bicara saya ketika berkenalan..........
well,
susu kuda liar memang terkenal dari pulau sumbawa, sebagai dedara samawa saya tertarik untuk menguak filosofi dibalik "kuda liar"
kuda yang susunya diperah oleh para peternak kuda liar, tidak di"kandangin" apalagi dijerat dengan seutas tali seperti halnya hewan peliharaan lain pada umumnya, tapi kuda-kuda tersebut di lepas di hamparan rumput hijau,
mereka bebas mencari makan, memenuhi keperluan hidup mereka sendiri tanpa harus menunggu sang empunya memberi, mereka mampu berlari sekencang mereka bisa, mereka bebas dan tak berada di bawah tekanan siapapun,
tapi di balik kebebasa itu...
mereka selalu ada bagi para pemilik mereka
ketika waktu pemerahan datang, mereka akan selalu datang dengan keadaan yang sangat baik..
kesetiaan, kemandirian, kebebasan,
yeah..'
itulah kuda perahan pulau sumbawa...
banyak yang tak kenal pulau sumbawa, entah tak terkenal karena tak seluas pulau jawa tau karena..? ah, entahlah
saat ini yang terpenting sumbawa tetaplah pulau yang penuh cerita untukku...
setiap kali berkenalan dengan orang luar pulau sumbawa, lawa bicara saya kebanyakan menimpali dengan "oh, dari sumbawa ya? wah, penghasil kuda liar ya mbak?
kurang lebih seperti itu jawaban lawan bicara saya ketika berkenalan..........
well,
susu kuda liar memang terkenal dari pulau sumbawa, sebagai dedara samawa saya tertarik untuk menguak filosofi dibalik "kuda liar"
kuda yang susunya diperah oleh para peternak kuda liar, tidak di"kandangin" apalagi dijerat dengan seutas tali seperti halnya hewan peliharaan lain pada umumnya, tapi kuda-kuda tersebut di lepas di hamparan rumput hijau,
mereka bebas mencari makan, memenuhi keperluan hidup mereka sendiri tanpa harus menunggu sang empunya memberi, mereka mampu berlari sekencang mereka bisa, mereka bebas dan tak berada di bawah tekanan siapapun,
tapi di balik kebebasa itu...
mereka selalu ada bagi para pemilik mereka
ketika waktu pemerahan datang, mereka akan selalu datang dengan keadaan yang sangat baik..
kesetiaan, kemandirian, kebebasan,
yeah..'
itulah kuda perahan pulau sumbawa...
Jumat, 30 November 2012
j.o.g.j.a (seribu rasa satu warna)
jogja itu sederhana yang punya nilai romantika yang tinggi,
jogja punya seribu satu rasa dalam kesederhanaannya.
dalam setiap seruputan "kopi joss" sepanjang rell
jogja punya makna dalam hangatnya "wedang ronde"
jogja punya cerita dalam "pendowo limo"nya
jogja sarat akan makna hidup.makna akan hi dup yang keras, butuh perjuangan tapi tetap saja tidak kehilangan rasa di dalamnya.
. . . . . .
j.o.g.j.a
tak perlu kau kerutkan dahi untuk membuat antitesa dari padanya
karena ia telah punya warna sendiri yang tak akan pudar meski kelak waktu akan terus berlari bahkan secepat kilat
jogja tak sekedar berhati nyaman
namun juga menyimpan seribu satu cerita duka,
entah berapa ratus janji yang telah terkhianati di jogja ini
dan telah jutaan bahkan milyara janji yang terikrar...
entahlah..
jogja, tetaplah jogja.... jogja tetaplah istimewa
tak sebatas tugu dan alun-alun
juga tak sesederhana angkringan
tapi juga tak semegah singgasana raja....
di jogja..
segala bentuk hidup dari berbagai dimensi akan kau jumpai.
....
hah, jogja, selalu saja ada cerita di balik kesederhanaannya
tiwul, gudeg,ronde, wedang, kopi joss, ankrinngan, musisi jalanan, bakpia, skatenan, burjo dengan Tante dan magelangannya...........
istimewa, selalu :D
jogja, 30 nov 2012
jogja punya seribu satu rasa dalam kesederhanaannya.
dalam setiap seruputan "kopi joss" sepanjang rell
jogja punya makna dalam hangatnya "wedang ronde"
jogja punya cerita dalam "pendowo limo"nya
jogja sarat akan makna hidup.makna akan hi dup yang keras, butuh perjuangan tapi tetap saja tidak kehilangan rasa di dalamnya.
. . . . . .
j.o.g.j.a
tak perlu kau kerutkan dahi untuk membuat antitesa dari padanya
karena ia telah punya warna sendiri yang tak akan pudar meski kelak waktu akan terus berlari bahkan secepat kilat
jogja tak sekedar berhati nyaman
namun juga menyimpan seribu satu cerita duka,
entah berapa ratus janji yang telah terkhianati di jogja ini
dan telah jutaan bahkan milyara janji yang terikrar...
entahlah..
jogja, tetaplah jogja.... jogja tetaplah istimewa
tak sebatas tugu dan alun-alun
juga tak sesederhana angkringan
tapi juga tak semegah singgasana raja....
di jogja..
segala bentuk hidup dari berbagai dimensi akan kau jumpai.
....
hah, jogja, selalu saja ada cerita di balik kesederhanaannya
tiwul, gudeg,ronde, wedang, kopi joss, ankrinngan, musisi jalanan, bakpia, skatenan, burjo dengan Tante dan magelangannya...........
istimewa, selalu :D
jogja, 30 nov 2012
Senin, 26 November 2012
urung shalat wes shalat, wes shalat urung shalat, ora susah shalat.
"urung shalat wes shalat, wes shalat urung shalat, ora susah shalat" melihat sekilas tulisan ini, seorang muslim/ah yang mengerti bahasa jawa mungkin akan mengerenyitkan dahinya, pasalnya ungkapan ini, seoalah-olah shalat yang merupakan tiang agama menjadi hal yang sudah tidak urgen lagi...
eeiiittsss..... tunggu dulu brow..!!
ungkapan "turung shalat wes shalat, wes shalat urung shalat, ora susah shalat" bila di analisis merupakan perumpamaan tingginya keimanan seseorang, lha kog bisa?
mari kita tinjau bersama....
1. kalimat "urung shalat wes shalat" adalah perumpaan untuk orang-orang yang telah berada pada puncak keimanannya. seorang yang telah berada di puncak keimananya, maka setiap langkah menjadi untaian do'a, setiap hembusan nafasnya menjadi keping-keping ibadah kepadaNYa, dan setiap gerakannya berorientasi kepada ibadah sebagai pengabdian seorang makhluk kepada penciptanya.
dengan kata lain, seorang yang telah berada di puncak keimananya maka sebelum ia melaksanakan shalatpun, ia telah shalat dalam setiap geraknya.
2. "wes shalat urung shalat" kalimat kedua ini kebalikan dari yang pertama, seorang yang meski telah mendirikan shalat tapi perilakunya tidak mencerminkan seorang yang "shalat" maka, dapat dikatang "urung shalat" belum shalat.
ungkpan ini mungkin cocok untuk menjawab pertanyaan kita semua tentang kerusakan moral orang-orang yang mengaku diri "shalat"
3. ora susah shalat. (fahami sendiri ya.. hehe)
eeiiittsss..... tunggu dulu brow..!!
ungkapan "turung shalat wes shalat, wes shalat urung shalat, ora susah shalat" bila di analisis merupakan perumpamaan tingginya keimanan seseorang, lha kog bisa?
mari kita tinjau bersama....
1. kalimat "urung shalat wes shalat" adalah perumpaan untuk orang-orang yang telah berada pada puncak keimanannya. seorang yang telah berada di puncak keimananya, maka setiap langkah menjadi untaian do'a, setiap hembusan nafasnya menjadi keping-keping ibadah kepadaNYa, dan setiap gerakannya berorientasi kepada ibadah sebagai pengabdian seorang makhluk kepada penciptanya.
dengan kata lain, seorang yang telah berada di puncak keimananya maka sebelum ia melaksanakan shalatpun, ia telah shalat dalam setiap geraknya.
2. "wes shalat urung shalat" kalimat kedua ini kebalikan dari yang pertama, seorang yang meski telah mendirikan shalat tapi perilakunya tidak mencerminkan seorang yang "shalat" maka, dapat dikatang "urung shalat" belum shalat.
ungkpan ini mungkin cocok untuk menjawab pertanyaan kita semua tentang kerusakan moral orang-orang yang mengaku diri "shalat"
3. ora susah shalat. (fahami sendiri ya.. hehe)
ngono yo ngono ing ojo ngono
untuk kamu-kamu orwong jowo asli kata " ngono yo ngono ing ojo ngono" udah kedengeran biasa, biasanya ungkapan ini diucapkan untuk mengungkapkan bahwa segala sesuatu tidak sepatutnya berada di ambang batas kewajaran.
setiap orang memiliki hak untuk melakukan apapun yang dia inginkan, tapi yang harus diingat bahwa manusia memiliki batasan-batasan tertentu baik dalam bersikap, mengambil keputusan, mengutarakan pendapat dll.
bila secara bahasa ungkapan "ngono yo ngono nng ojo ngono" bisa diartikan dengan "begitu ya begitu tapi ya jangat begitu" sedikit memusingkan bukan? :D
yah, begitulah salah satu ekspresi dalam bahasa jawa, untuk memberi penakanan bahwa manusia memiliki batasan dalam segala hal termasuk batasan dalam berfikir.
setiap orang memiliki hak untuk melakukan apapun yang dia inginkan, tapi yang harus diingat bahwa manusia memiliki batasan-batasan tertentu baik dalam bersikap, mengambil keputusan, mengutarakan pendapat dll.
bila secara bahasa ungkapan "ngono yo ngono nng ojo ngono" bisa diartikan dengan "begitu ya begitu tapi ya jangat begitu" sedikit memusingkan bukan? :D
yah, begitulah salah satu ekspresi dalam bahasa jawa, untuk memberi penakanan bahwa manusia memiliki batasan dalam segala hal termasuk batasan dalam berfikir.
Minggu, 25 November 2012
Kota seribu satu nyawa
1 x 24 jam ku
berpijak di kota ini
Dapat ku katakan
pada setiap nafas yang berhembus
Kepada senyum
yang merekah
Pada butir-butir
peluh yang mengalir syahdu
Bahwa kota
ini..........
Ku sebut dengan
kota seribu satu nyawa
Ketika semua
mata terpejam dalam mimpi indah mereka
Kota ini bahkan
tak pernah menutup mata
Walau hanya
sekejap
Bila ia tertidur
nanti
Ia takut dalam
tidurnya mimpi akan mengajaknya pergi jauh dari kenyataan ini
Ia takut tak
terbangun kembali
Ia takut akan kehilangan
citranya dalam gaung kesunyian
Ketika mentar
masih dalam belutan sang mega
Kota ini telah
bergegas menuju senja
Ketika senja
bergerak berlahan tuk kembali ke singgasananya
Kota ini telah
beranjak menjemput sang mentari
Tak banyak
harapan dari setiap raut muka dari kota ini
Namun dari setiap
langkah pastinya
Tersirat selaksa
kerasnya hidup yang ia jalani
m.e.t.r.o.p.o.l.i.t.a.n
mungkin kata yang
telah melekat dijidat kota ini
sehingga setiap
orang yang melihatnya
akan memicingkan
mata sembari berlalu
u.n.d.e.r.
c.o.v.e.r
mungkin sebutan
baru baginya
bagi kota yang
sudut-sudutnya tak pernah lalai dengan panasnya hidup
bagi kota yang
terlihat megah dari sudut mata
terlalu banyak
hal yang tersirat dari wajah tua kota ini
ribuan bahkan
jutaan kata-kata akan terdengar sangat rumit untuk
menggambarkan
setiap sisinya......
satu sebutan lagi untuk kau
yang tertulis dariku
“kota seribu satu nyawa
Kota yang tak pernah mati
Kota yang ak pernah terlelap”
Philo dien
13.48 PM
Orchid,bintaro, jakarta
26 january 2012
On holliday
Nak II
Anak-anakku
Masih ingatkah kau ketika
kau berteriak dalam keluguanmu, kau dengan lantang berteriak “ ana tolibun
jadidun”
Masih ingatkah kau ketika
wajah riangmu ketika mendapat “mufrodat” baru seiring datangnya sang
mentari
Ingatkahkah kau ketika kau
manja dengan berpura-pura sakit ketika “muhadloroh”
Dan tahukah kau? Ku
rindukan sosok kecil itu, ku rindukan tangisan dan rengekan manjamu
Nak...
Ku tau kau kerap jadikan
perpustakaan sebagai tempatmu menyendiri dan menghindar dari hiruk pikuk asramamu
Kau kerap jadikan masjid
hijau sebagai pelarian ketika rasa malas merundungmu
Kau kerap datangi matbach
ketika kau tak bertenaga dan lapar mengganrungimu
Dan taukah kau? Ku
rindukan kenakalan manjamu nak
Namun Nak....
Kini kau telah menjadi
sosok yang sangat tangguh, kau tumbuh menjadi dewasa yang mengaggumkan
Kini kau telah dewasa nan
cerdas
Kau telah pijakkan kakimu
ditempat yang berbeda dengan tanah robbaby mu
Namun kau tetaplah kau
yang pernah ku gembleng dengan penuh cintaku
Nak.... apapun kau yang
dulu kau tetap anak yang senatiasa hadir dalam setiap bait do’aku.....
Kriteria mahasiswa sebagai agent of change di era global
Hmmm...... mendengar kata
mahasiswa orang-orang memiliki statement yang berbada-berbeda mulai dari
hal-hal yang sifatnya positif sampai pada hal yang sikapnya negatif. Namun pada
dasarnya mahasiswa memiliki tiga tugas pokok yang di emban oleh mahasiswa
sebagai unsur kehidupan berbangsa, antara lain:
1.
Agent of knowladge
( terkait dengan peran mahasiswa sebagai akademisi)
2.
Agent of change (terkait dengan peran mahasiswa
membawa perubahan warna di manapun dia
berada)
3.
Agent of social
control (terkait dengan peran
mahasiswa sebagai penyalur aspirasi
rakyat)
Namun pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sedikit tentang
tugas kedua yang di emban oleh mahasiswa
yaitu “agent of change” sebelu saya menyampaikan kriteria mahasiswa yang
menjadi agent of change of cahange saya ingin memaparkan sedikit tentang apa
sebenrnya yang menjadi pengertian dari agent of change itu sendiri.
Kata “mahasiswa sebagai agent of
change “ mungkin bukanlah kata yang asing lagi di telinga kita semu, dimana
mahasiswa di sebut-sebut sebagai agent
perubahan sebutan ini melekat pada mahasiswa karena mahasiswa bisa memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadap berubahan
bangsa. Sebagai contoh yang angat real adalah ketika mahasiswa mampu
menggulirkan rezim suharto ketika itu. (
dan saya rasa itu adalah contoh yang
sangat konkrit )
@@@
Namun beranjak dari sebutan agent of change pada kenyataannya mahasiswa
sekarang sepertinya tidak semua dikatakan sebagai agen of change karena tidak
semua mahasiswa memiliki kemampuan yang sama yaitu untuk mejadi agent of
change. Lantas apa yang saja kriteria
mahasiswa yang dapat di kategorikan sebagai agent of change ? dalam pidato
singkat ini saya akan mencoba memeerikansedikit
gambaran tentang kriteria mahasiswa agent of change
1.
Dasar keagamaan yang kuat
Landasan atau dasar agama yang kuat adalah salah satu
ktiteria mahasiswa yang dapat menjadi agent of change karena akan membantu
mahasiswa untuk tidak terjebak terjangan
ombak kapitalisme, serpihan kaca liberlaisme, hiruk pikuk sekularisme yang
menjadi isu global pada saat ini.
Landasan keagamaan yang kuat menjadi bekal para mahasiswa
yang hendak menjadi agent of change karena akan menjadi pelindung agar
mahasiswa tidak menjadi mehasiswa yang cerdas dan “pintar” membodohi orang
lain. Dan tidak terdampar dan tersungkur dalam keerosotan akhlak.
2.
Memilikiki kemampuan untuk
membawa perubahan dimanapun ia berada
Tentunya dalam konteks hal-hal yang positif, hal ini sesuai
dengan misi ang dibawa ummat islam dalam Al-qur’an bahwa sebaik baiknya manusia
adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya’ ( sebutin ayatnya!)
3.
Memilki kemampuan berfikir
kritis dan wawasan yang luas
Di era global seperti ini seluruh elemen masyarakat da
mahasiswa pada umumnya dituntut untuk
tidak hanya menjadi konsumtor tapi juga mapu menjadi konsumtor yang
kritis/kritikus. Nah untuk menjdi mahasiswa yang kritis seeorang harus memiliki
wawasan yang luas, agar tdak menjadi seorang yang hanya dapat berargumen
‘kosong” tanpa esensial. Setidaknya mahasiswa yang intelektual nantinya menjadi
bagian penting dari erubahan peradaban yang “benar” ( kata benar disini dimaksudkan untuk menjadi kelompok
kritis yang melawan benuk-bentuk
otoritas). Sikap kritis dan kepekaan
mahasiswa sanat dibutuhkan untuk membangun kenegaraan dan kebangsaan yang ampuh
dan kokoh.
###
Peran yang disandang mahasiswa
sebagai agent of change atau agen perubahan masih sangay efektif dalam memposisikan peran strategisnya
di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Melalui campur tagan mahasiswalah segala kebijakan yang berkenaan dengan masa
depan bangsa dan kesejahteraan masyarakat akan teta terkontrol, hingga pada
akhirnya memunculkan gagasan balance of
power yang terjadi antara pemerintah sebagai pemegang kebijakan dengan rakyat sebagai pengontrol segala
kebjakan.
Oleh karena itu selagi kita
masih menyandang mahasiswa mari kita pantaskan diri kita untuk menjadi
mahasiswa yang panas untuk disebut agent of change dengan membekali diri kita
kriteria-kriteria yang saya sebutkan sebelumnya. Sehingga sebutan agent of
change tidak hanya tinggal sebutan belaka.
PENDIDIKAN KARAKTER Hubungannya Dengan Inteligence Quetient (IQ), Emotional Quetient (EQ) Dan Spiritual Quetient (SQ)
Ketika kita mendengar kata koruptor di bayangan kita akan terbesit
sosok orang-orang berdasi yang menduduki kursi-kursi di kantor pemerintahan.
Bagi sebagian orang, berita tentang korupsi merupakan hal yang lumrah namun
untuk sebagian orang lainnya adalah
masalah yang untuk dibicarakan dan dikaji lebih lanjut, mengingat para
koruptor adalah orang-orang berpenddikan. Lantas di manakah peran pendidikan
untuk membentuk manusia yang bermoral dan berkarakter?
Dalam tulisan singkat ini penulis tidak akan berbicara panjang
lebar tentang korupsi ataupun koruptor namun penulis akan mengupas sedikit
permasalahan daam dunia Pendidikan yang terkait di dalamnya beberapa elemen
penting antara lain: metode pengajaran, bahan ajar, pesera didik dan pengajar.
Namun ada satu istilah yang sudah tidak asing lagi di tengah-tengah kita yaitu
pendidikan karakter”. Menurut Ratna
Megawangi (2004;95) “sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat
memberikan kontribusi positif dalam kehidupan sehari-hari seperti menganmbil
kesimpulan dan keputusan dengan bijak” adapun berkarakter menurut pusat bahasa
Depdikna adalah berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak” dari pengeritan
tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa pendidikan karakter adalah proses menanamkan nilai-nilai kebaikan
pada peserta didik agar memliki keribadian nyang luhur yang di mana tauladan
pendidik, orang tua dan lingkungan
sangat berperan dalam hal ini.
Selain pendidikan karakter kita sering mendengar istilah Dengan Inteligence
Quetient (IQ) yang disebut-sebut sebagai
faktor terpenting dalam penetuan kesuksesan seseorang, namun dengan
adanya perkembangan zaman terdapat keraguan di kalangan para peneliti tentang
IQ sebagai landasan utama kesuksesan seseorang karena banyak di antara orang
yang cerdas yang gagal bahkan mengalami
stress dalam hidupnya. Menyikapi
masalah ini Daniel Goleman memberikan wacana baru kecerdasan manusia yaitu Emotional
Quetient (EQ) yang mencakup kemampuan seseorang untuk mengenal diri
sendiri ( siapa, untuk apa, dan kemana
tujuan hidunya) , berintreaksi dengan orang lain, motivasi, komitmen, dan masih banyak lagi
hal-hal yang berhubungan dengan
emosional sesorang. Selain itu Goleman juga memeaparkan bahwa kecerdan
intelektual hanya memiliki pengeruh sebanyak 20% kepada keberhasilan seseorang.
Setelah lahirnya pandangan tentang IQ dan EQ, pada tahun 2000
lahirlah satu wacana baru yang di sebut dengan Spiritual Quetient (SQ) hal ini
pertamakali di kemukakan oleh Denah Zohar dan Ian Marshall. Zohar dalam bukunya
yang berjudul “SQ ( kecerdasan
Spiritual) “ menjelaskan bahwa SQ adalah kemampuan seseorang menyesuaikan diri
antara aturan-aturan kehidupan yang kaku dengan cinta, sehingga akan dapat
memposisikan dirinya di dalam tatanan masyarakat.
Banyak orang yang beranggapan bahwa kecerdasan spiritual (SQ) sama
denga kecerdasan beragama, namun pada hakikatnya kecerdasan spiritual berbeda
dengan kecerdasan beragama karena pada hakikatnya kecerdasan beragama adalah
kemempuan untuk memegang teguh prinsip agama yang terdiri dari dogma-dogma yang
telah tertanam pada satu individu kemudian di atur dalam seperangkat tatanan
ibadah Ruhiyah, sedangkan menurut Zohar kecerdasan spiritual adalah kemapuan
untuk memecahkan persoalan makna dan nilai.
Bila digambarkan dalam satu diagram tiga kecerdasan diatas akan
berbentuk seperti
|
manusia
manusia
IEQ
|
Tuhan
Manusia
SQ
|
Bila
disatukan akan menjadi seperti di bawah ini dan disebut dengan IESQ
|
|
SQ SQ
Manusia
(otak)
manusai (otak)
IEQ
Setelah memaparkan pengertian dapat disimpulkan bahwa pendidikan
bahwa pendidikan sangat erat kaitannya dengan tiga elemen kecerdasan manusia
(IQ,EQ, dan SQ), antara lain:
1.
Hubungan
pendidikan karakter dengan IQ (Intelligence
Quotient)
Pendidikan
karakter akan memberikan stimulus yang sangat besar terhadap perkembangan anak
didik dan akan menjadikan anak didik tidak hanya cerdas dan “pintar” untuk “
membodohi” orang lain melainkan juga “cerdas” yang terdidik, karena terdapat
keseimbangan antara otak dan perilaku dalam kesehariannya.
2. Hubungan pendidikan karakter dengan Emotional Quetient (EQ)
Menutuy penulis pendidikan karakter sangat erat hubungannya dengan
EA karena pada hakikatnya dasar-dasar
yang dimiliki oleh pendidikan karakter merupakan proses penanaman nilai-nilai
luhur sedangkan EQ itu sendiri kemempuan seseorang untuk “menjinakkan”
emisonya, sehingga akan tercipta peserta didik yang memiliki motivasi tnggi,
bertanggung jwab, menghargai orang lain, dan dapat dijadikan pemimpin masa
depan.
3.
Hubungan
pendidikan karakter dengan Spiritual Quetient (SQ)
Melihat makna
dari pendidikan karakter dan Spiritual Quetient (SQ) dapat diketahui
bahwa peserta didik yan berkarakter akan dapat membentuk dirinya secara utuh
menjadi satu kepribadian yang sempurna dengan dapat memposisikan diri pada ilmu
yang telah didapatkan dan perilakunya dalam kesaharian selain itu juga dapat
memaknai kehidupannya, sehingga peserta didik
yang dicetak adalah peserta didika yang berkarakter dan memikliki
kualitas hidup yang tinggi.
Mengintip
wajah pendidikan di Indonesia dengan output yang seperti sekarang ini
(korutor,penggunaan narkoba, pelecehan seksual, Tawuran) yang didominasi para
terpelajar, tidak ada salahnya untuk membenahi beberapa bagian dalam bidang
pendidikan, di sini penulis memberikan langkah-langkah yang dapat ditempuh
untuk membenahi pendidikan kita khususnya pada proses penanaman pendidikan
karakter dan juga nilai-nilai yang erat kaitannya denag IQ, EQ dan SQ, antara
lain:
1. Pembekalan nilai-nilai luhur kepada anak sejak usia
dini di rumah, dalam hal ini peran orang
tua sebagai pendidik sangatlah besar, banyak hal yang dilakukan orang tua untuk
menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak seperti salalu membiasakan sholat
berjama’ahm membacakan dongeng atau atau petuah-petuah yang berisi pesan moril,
memperhatikan perkembangan anak( teman, bacaan dan lingkungan bergaulnya),
selektif dalam menyuguhkan tontonan.
2. Interkoneksi atau adanya keterkaitan antara kurikulum
yang diterapkan di sekolah-sekolah ataupun perguruan tinggi dengan hal-hal ynag erat kaitannya dengan
penenaman nilai-nilai moral dan nilai-nilai agama sehingga anak didik tidak hanya
pintar tapi juga memiliki karakter luhur
3. Lingkungan merupakan faktor yang tidak dapat terlepas
dari pananaman karakter oleh karena itu apabila anak dikondisikan lingkungannya
denga hal-hal positif maka akan terbentuk ana yang berkarakter dan begitu juga
sebaliknya.
Sebagai sosok
figur kita di dalam kepribadiannya, karakter yang luhur serta keseimbangan
kecerdasan (IQ, EQ dan SQ) yaitu Rasulullah SAW. Beliau adalah sosok intelek
yang sangat unggul pada zamannya, bahkan sampai sekarang dan masa yang akan
datang, beliau tdak pernah mengenyam bangku sekolah tapi tidak seorangpun yang
meragukan kecerdasan dalam menghafalkan dan memaham Al-Qur’an, selain cerdas
beliau adalah sosok pemimpin ummat, sistem pemerintahan yang terorganisir
dengan baik menjadikannya sebagai penakluk kaum kafir Quraisy, kemampuan Beliau
untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain sehingga Islam dapat tersiar ke
penjuru dunia. Kemampuan Rasulullah SAW sebagai pemimpin sekaligus cendikia
menggambarkan adanya keseimbangan antara IQ dan EQ yang semua itu tidak lepas
dari (SQ) yang menjadi landasan hidup beliau, dengan adanya keseimbangan antara
karakter yang kuat dan keseimbangan antara IQ, EQ dan SQ Rasulullah SAW menjadi
manusia yang agung dan berpengaruh dalam peradaban dunia.
Kesimpulannya
adalah pendidikan karakter sangat erat hubungannya dengan kecerdasan dasar
manusia yaitu IQ, EQ dan SQ diharapkan akan menjadi solusi bobroknya output
dari pendidikan masa kini, dan harapan penulis adalah perhatian setiap elemen
dari masyarakat akan pentingnya pendidikan, baik itu dari segi kognitif ataupun
sisi lainnya karena pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama untuk
mewujudkan indonesia yang berkarakter, berbudaya dan memiliki daya saing di
mata dunia.
Langganan:
Komentar (Atom)














