Dulu takut akan perpindahan dan
jarak yang membentang,
Takut akan meninggalkan apa-apa
yang terlanjur dicintai dan takut akan
berjarak dengan siapa yang terlanjur telah dititpkan sepotong perasaan juga
rasa
Dulu, berpindah dan jarak
menjadi mimpi buruk di setiap malam
Menjadi menyesakkan dada,
mengungkung syaraf, perih bila diingat
Dulu, air mata seolah kering
setiap kali berhayal tentang betapa kejamnya jarak
Merenggut segala apa yang telah
berhasil diajak berdamai
Iya, jarak dan perpisahan selalu
menyisakan isak tak berkesudahan
Menambah sayatan-sayatan halus
di sisi hati
Menerkam dengan rindu tak
bertepi
Menampar keras dengan kenyataan
Namun, hari ini
Apa yang terjadi dengan jarak
juga perpisahan?
Hari ini jarak itu bercerita
kepada kita wahai jiwa yang merana karenanya
Bercerita tentang betapa
sakitnya menjadi jarak
Betapa jarak telah bertutur
jujur tentang banyak hal yang tak Nampak oleh indra
Jarak bercerita dengan bahasa
sederhananya
Tentang rahasia rasa
Tentang pada siapa sebenarnya
rindu terpaut
Pada siapa hati terbawa separuh
Dengan apa senyum merekah rela
Jarak bercerita tentang itu
Jarak pula yang kemudian
menuntun kita melihat
Melihat siapa yang oleh alam
diseleksi menjadi kenangan
Melihat siapa yang bersahabat
meski berjarak
Melihat makna kesetiaan,
persahabatan, rindu, penghianatan juga
benci
Jarak dan perpisahan bertutur
manis tentang itu kawan.
Dapatkah kau membaca ejaannya
dengan indah
Jika ia, maka hapuslah bulir
bening dipipi ronamu
Karena jarak tau makna jarak
sesungguhnya.
Batu, 1 oktober 2015