Well, hari ini adalah pekan ke empat ku menjadi bagian dari sekelompok orang yang ditugaskan untuk mendengar, mencatat dan membantu orang lain yang sedang di dalam kubangan masalahnya.
Aku memang belum pernah menuliskan pengalaman ini di sini karena jujur aku masih meraba dan meraba sedang berada di tanah berebtuk apa kakiku berpijak.
Aku memutuskan untuk bergabung dengan tempat kerja ini sekitar 3 bulan yang lalu, setelah menjalani serangkaian tes dan pelatihan hari2ku pun berwarna sedikit berbeda.
Di tempat kerja baru ini aku benar-benar belajar mendengar masalah orang lain dengan menggunakan perspektif yang berbeda, beragam masalah yang ku dengarkan dan tidak satupun kabar bahagia. Mereka yang datang ke kantor adalah mereka yg sedang dirundung masalah, kebingungan dan pengharapan. Mulai dari masalah kekerasan trhadap anak, penelantaran istri, kekerasan pd pasangan (pacar), kekerasa pd istri, penghianatan, kekecewaan dan seterusnya.
Bagiku, sebelum bergabung di kantor ini aku merasa dunia baik2 saja, drama di dalam keluarga hanya ada di sinetron atau novel. Tapi ternyata tidak! Its happened in the real word. Bagaimana seseorang yang berpuluh2 tahun bertahan dalam ketidakbahagiaan drngan pasangannya, bagaimana seorang ibu harus berjuang melawan kerasnya hidup ibu kota, ditinggal sendiri dan harus merawat anaknya yg sakit dan orang tuanya yang sudah lanjut usia. Aku hanya sesekali membayangkan diriku ada di posisinya yang setiap malam tertidur dalam keadaan harus melanjutkan hari esok dengan kegetiran-kegetiran yang baru. Harus mengurus anaknya sendrian dan pasangannya tidak lagi peduli.
Setiap kali selesai mendengar, banyak hal yang aku pelajari dan aku endapkan, kadang aku bersyukur bahwa selama ini aku lahir dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang, ditengah keluarga yang hangat, penuh cinta, perhatian dan dukungan. Bersyukur bahwa ketika banyak orang yang harus bertahan dalam hubungan yang dia tidak bahagia, orng tua yang tidak menginginkannya, rumah yg tidak aman, dan tidak punya pilihan dalam hidup selain menjalaninya.
Di sisi lain, melihat, mendengar dan menyaksikan kekerasan yg terjadi, aku kadang berfikir hati mereka yg berbuat seperti itu terbuat dari apa? Sebegitu kejamkah hidup ini sehingga seseorang tak lagi memberi ruang pada hatinya untuk kebaikan? Seberkuasa itukah iblis di dalam diri seseorang sampai tak ada celah untuk kebaikan? Ya Allah.... Terangilah dan tuntunlah kami selalu...
Aku sadar betul, sisi kehidupan banyak sisinya. Manusia mengalamai pasang surut, atas bawah, senang sedih, bahagia kecewa, dan seterusnya. Itulah mengapa bagiku pekerjaanku yang mendengar ini bukan hanya pekerjaan biasa. Aku sedang belajar bab2 baru dalam hidup, melihat sisi2 yang selama ini aku nafikan, meraba rasa yang selama ini aku acuhkan. Aku belajar banyak hal, bahwa hidup harus dihadapi dengan keyakinan yang penuh bahwa Allah tak akan pernah meninggalkan kita. Bahwa yang terjadi dalam hidup adalah pilihan dan pelajaran terbaik.
Untuk para pengajarku yang datang dengan luka dan memperdengarkanku lukanya, semoga malam ini kalian dapat tidur dengan nyenyak, semiga Allah senantiasa menguatkan dan membersamai langkah kalian drngar keberkahan yanh tak ada putusnya. Amiiin.