Senin, 08 April 2019

Sajak untuk Jakarta

Hari ini ku tulis sajak, untuknya Jakarta.
Kota yang tak pernah sama di setiap mata terbuka pada belenggu hari-hari.
Padanya Jakarta, tempat mimpi disemai untuk dibersamai.
Padanya ambisi tak pernah bertemu redup, darinya kenangan terbawa berpacu laju waktu.

Hari ini ku tulis sajak untuknya, Jakarta.
Kota yang sama yang selalu datang membisik sepi, seolah diri selalu sendiri dalam hingar riak manusia berpeluh di sore hari.

Padanya Jakarta, seolah berat untuk pergi, seolah terlampau gemerlap untuk disudahi.
Namun padanya Jakarta, diri tak kunjung bertemu tepi, meski kadang tertatih hati mencari cari langkah kaki yang rindu akan titik henti.

Padanya Jakarta, terimakasih atas mimpi-mimpi yang sudi kau singgahi. Ku ucapkan selamat malam walau tak pernah kau terlelap walau sejenak.

(Jakarta, senja hari 8 April 2019)