Rabu, 09 November 2016

Memilihmu

Aku memilihmu dengan penuh kesadaran
Kesadaran bahwa masing-masing kita berbeda, kau dengan segala yang kau miliki dan aku dengan segala cacat yang ku bawa. Kesadaran bahwa maaing-masing kita punya cerita masa lalu dan mimpi untuk masa depan.

Aku memilihmu dengan penuh kesadaran, kesadaran bahwa akan tidak mudah menjalani hari-hari kita, akan banyak sekali aral yang akan kita hadapi bersama, iya bersama, saling menggenggam dan saling percaya. Aku sadar betul akan pilihanku, bahwa ketika aku memilihmu, aku tidak hanya melihat dirimu saat ini, aku belajar melihat dirimu yang lalu dan dirimu yang akan datang.

Aku memilihmu dengan penuh kesadaran, kesadaran atas kekanak-kanakanku dan sadar tak selamanya kau membaca inginku yang kusimpan dalam hati atau yang kuutarakan lewat pertanda-pertanda. Begitu juga dengan kau, aku memilihmu dengann sadar yang penuh bahwa aku juga akan mencintai kekurangan-kekurangan yang kau bawa dari masa lalu.

Aku memilihmu dengan kesadaran, ada masanya kita berdua bergantian mengalami masa-masa tidak menyenangkan, ketika aku baik-baik saja kau tidak, ketika kau baik-baik saja aku yang tak dapat diajak berfikir jernih. Dan aku memilihmu dengan kesadaran itu sembari belajar banyak hal tentang ritme itu.

Aku memilihmu dengan kesadaran, bahwa kau akan baik-baik saja bersama denganku. Begitu juga aku, ku percayakan langkah kita padamu. Kekuatanku ku titipkan padamu. Karena ketika memilihmu aku memilih dengan penuh kesadaran bahwa bersama kita bisa melangkah lebih tangguh.

Aku memilihmu dengan penuh kesadaran bahwa besok lusa, akan banyak sekali kesalahan yang aku lakukan di hadapanmu, dan aku memilih dengan kesadaran dan keinginan untuk belajar, aku pun sedang belajar berdialog dengan jarak meski ini tidak mudah, sadar aku bahwa memilihmu juga berarti memilih kenyataan dan keadaan kita ini.

Aku memilihmu dengan penuh kesadaran bahwa akan ada serpihan-serpihan hidupku yang akan kusesuaikan polanya dengan milikmu, karena aku sadar, ketika memilihmu serpihan-serpihan milikmu juga akan menjadi bagian dari milikku.

Aku memilihmu dengan penuh kesadaran bahwa apa yang saat ini ku inginkan tak selamanya diaminkan oleh hidup, akan ada  keinginan yang di'nanti-saja"kan oleh hidup. Mungkin salah satunya keinginanku bertemu ketika rindu tak lagi dapat diajak duduk manis. Aku sadar ketika memilihmu itu berarti aku memilih menikmati rindu dan jarak ini.

Dari Aku yg memilihmu dengan penuh kesadaran.
Depok, 9 november 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar