Selasa, 03 Februari 2015

pilihlah



sama halnya dengan kita tidak dapat memilih terlahir dari rahim siapa dan tumbuh kembang di dalam keluarga dan lingkungan yang bagaimana, kita pun tidak bisa memilih rencana-rencana Tuhan yang lain. Termasuk akan dipertemukan dengan siapa di dalam bilik-bilik hidup. Kita sama sekali tidak bisa memilih ternyata Tuhan mempertmukan kita dengan orang ter-menyebalkan sejagad raya , mempertmeukan kita dengan orang yang tak tertandingi baiknya, atau mungkin mempertemukan kita dengan orang yang tidak diharapkan. Tapi apa daya, bukankah kita hanya lakon? Ada kabar baik dari burung pipit tadi senja. Katanya kita bisa memilih mendengar siapa, menatap mata yang mana, berbicara tentang apa, bertingkah seperti apa, merunduk tunduk kepada isme yang mana, bahkan mampu memilih kapan mendengar dan kapan tuli, kapan melihat dan kapan buta, kapan merangkul dan kapan melepaskan. Kata pipit itu, kita masih bisa memilih untuk itu kawan 

Yogyakarta
4 feb 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar