sama halnya dengan kita tidak
dapat memilih terlahir dari rahim siapa dan tumbuh kembang di dalam keluarga
dan lingkungan yang bagaimana, kita pun tidak bisa memilih rencana-rencana
Tuhan yang lain. Termasuk akan dipertemukan dengan siapa di dalam bilik-bilik
hidup. Kita sama sekali tidak bisa memilih ternyata Tuhan mempertmukan kita
dengan orang ter-menyebalkan sejagad raya , mempertmeukan kita dengan orang
yang tak tertandingi baiknya, atau mungkin mempertemukan kita dengan orang yang
tidak diharapkan. Tapi apa daya, bukankah kita hanya lakon? Ada kabar baik dari
burung pipit tadi senja. Katanya kita bisa memilih mendengar siapa, menatap
mata yang mana, berbicara tentang apa, bertingkah seperti apa, merunduk tunduk
kepada isme yang mana, bahkan mampu memilih kapan mendengar dan kapan tuli,
kapan melihat dan kapan buta, kapan merangkul dan kapan melepaskan. Kata pipit
itu, kita masih bisa memilih untuk itu kawan
Yogyakarta
4 feb 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar