Selasa, 07 Maret 2017

Rayuan malam

Pelopak mata sang malam beranjak terkatup
Mengucap salam perpisahan pada jiwa yang masih gamang
Aku masih di atas sajadah penuh aduanku
Terduduk menghitung hujan yang menetes dari dalam jiwa
Aduhai diri
Malam akan lekas berlalu
Hari tak lagi sama
Pelangi akan indah dengan lengkungan ke atas
Mengapa kau termangu melengkung ke bawah?
Hari akan menjemputmu ke dalam hidup esok hari
Mengapa menoleh pada yang telah pergi?
Ditengah harimu, kau hanya akan sendiri
Tak bertemankan janji tempo hari
Tidurlah wahai malam
Pejamkan mata indahmu dengan tenan
Kan ku jemput kau esok hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar