Andai waktu dapat kumiliki
Akan ku ajak dia bersenda gurau, tanpa harus dikejar dan ditatar
Renta sudah ragaku
Berselimut kepalsuan dunia
Manusia berganti
Yang dicaripun semakin menggila
Manusia di atasku tak lagi waras
Nyawa tak lagi berharga
Demi hidup, mereka berlari, rakus, membunuh
Semua demi hidup.
Tak semalampun aku berhasil tertidur
Terjaga aku dalam mimpi buruk yang nyata
Tentang janji yang dikejar manusia
Lihat, bangunan tinggi semakin menjadikanku kecil
Seolah yang abadi hanyalah harta
Belum pula embun jatuh ke pangkuanku
Manusia sibuk berisik
Saling sikut saling maki
Saling sorak tentang kebenaran
Padahal berkubang mereka dalam kebohongan
Kebohongan bertahtakan keangkuhan dan ingin tak bertepi
Jangan kau tanya tentang senja
Padaku, senja tak pernah datang menyambangi
Senja hanya menjadi kawan lama
Terhijab kepulan ego manusia
Padahal abad sebelumnya, teh hangat selalu jadi cerita kami
Semuanya hanya tinggal cerita
Lihatlah aku sekarang
Bertutur sendiri tentang nestapa
Mencoba mencari jawaban ditengah jiwa-jiwa hampa
Seolah mencari namun tak pernah tau
Hanya waktu yang dapat ku hitung
Menanti kapan giliranku pergi
Berucap pamit pada manusia setengah patung
Agar sadar mereka kepada diriku
Diri yang renta nan lelah.
Depok, 11 maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar