Yeiy.. setelah berdamai
dengan pencapaian yang sekeananya di 2017 saya akhirnya memutuskan untuk
menamai tahun 2018 dengan “ Face, Find an Fine” saya memang terbiasa memberi
nama pada setiap tahun saya, bbeberapa nama sudah pernah saya pakai, seperti
shining, Get, fast and farious, dream, dll saya lupa kapan kali petama saya
memberi nama pada tahun saya. Dan saya lupa dapat inspirasi ini dari mana. Tapi
yang jelas seperti kata orang bahwa nama adalah do’a. maka setiap nama yang
saya sematkan di setiap tahunnya adalah do’a dan pengharapan yang baik dan
tentunya memberi saya energy positif. J
Sebelum ke beberapa hal
yang menjadi concern saya di tahun “ Face, Find an Fine” ini, saya mau
menyebutkan hal besar yang menueur saya telah saya kerjakan setahun yang lalu
tapi tidak ada di list Goal, untuk mengingatkan bahwa kita tak pernah tau
takdir menggiring kita pada hal-hal besar apa.
“volunteer di Komnas
anti kekereasan terhadap perempuan”
Sebenranya ini adalah
keisengan terbesar saya di 2017, bermula dari postingan seorang senior di
facebook tentang open recruitment untuk relawan di Unit pengaduan untuk Rujukan
saya lebih senang menyebutnya dengan “telinga”kenapa? Ya karna setelah melalui
seleksi panjang, pelatihan dan beberapa bulan pertama saya merasa hal baru saya
temukan yaitu menjadi telinga untuk orang lain, untuk para korban dst. Tidak mudah
bagi saya yang mellow ini mendengar hal-hal yang dulunya saya dengarkan dari
sinetron, novel atau koran saja. Saya berhadapan langusng dengan para
korbannya, dan ini menjadikan saya dibulan-bulan pertama menajadi sangat
tempramen. Saya sering mimpi buruk, nangis setelah menerima pengadua,
oversensitive dan lain-lain. Sekarng saya sedang berusaha mementain diri dan
emosi saya. Wish me luck :D
“Linguisti D’Ling”
Apa itu D’Ling? Komunitas
belajar bahasa dan budaya, mulai dari bahasa daerah sampai bahasa asing. Jadi semacam
komunitas yang kegiatan tiap minggunya adalah belajar bahasa, simplenya gitu. Sama
juga, karena kecewa kelas Belanda yang saya incar tidak di buka, maka saya
memberanikan diri untuk mendaftar menjadi pengajar. Jadilah akhirnya saya nekat
mengajar English conversation for starter hahaha.. ini karna kesalahan saya
mencantumkan sertifikat toefl jadilah saya ditodong mengajar, padahal say amah bisanya
yes no doang. Hahaha..
Selain itu saya juga
mengajar bahasa Arab untuk starter, menyenangkan dan akhirnya sedikit tau peta
motivasi anak-anak jaman now untuk belajar bahasa Arab adalah agama, sedikit
tidak relevan dengan apa yang digembargemborkan oleh pegiat, eh malah pdiato :D
maafkeun.
“Antologi “berbagi
Zikir””
Jreng..jreng… ini
adalah buku kumpulan puisi pertama saya dan puluhan penyair yang datang dar
sabang sampai marauke. Berawal dari ajakan seorang teman yang tau saya hobi
nyoret kata-kata akhirnya saya ikutan submit sepuluh puisi dan 5 diantaranya
dipilih. Saya sering malu kalo baca puisi-puisi yang abal-abal itu dicetak dan
dan berISSN wkwkw. Tapi alhamdulillah, paling tidak puisi saya gak numpuk di
blog ini ja hahaha…
mungkin itu beberapa yang saya sebut hadiah di 2017. I beliefe that another gift are on their ways :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar