Kamis, 11 Januari 2018

hadiah tak terduga

Yeiy.. setelah berdamai dengan pencapaian yang sekeananya di 2017 saya akhirnya memutuskan untuk menamai tahun 2018 dengan “ Face, Find an Fine” saya memang terbiasa memberi nama pada setiap tahun saya, bbeberapa nama sudah pernah saya pakai, seperti shining, Get, fast and farious, dream, dll saya lupa kapan kali petama saya memberi nama pada tahun saya. Dan saya lupa dapat inspirasi ini dari mana. Tapi yang jelas seperti kata orang bahwa nama adalah do’a. maka setiap nama yang saya sematkan di setiap tahunnya adalah do’a dan pengharapan yang baik dan tentunya memberi saya energy positif. J
Sebelum ke beberapa hal yang menjadi concern saya di tahun “ Face, Find an Fine” ini, saya mau menyebutkan hal besar yang menueur saya telah saya kerjakan setahun yang lalu tapi tidak ada di list Goal, untuk mengingatkan bahwa kita tak pernah tau takdir menggiring kita pada hal-hal besar apa.

“volunteer di Komnas anti kekereasan terhadap perempuan”
Sebenranya ini adalah keisengan terbesar saya di 2017, bermula dari postingan seorang senior di facebook tentang open recruitment untuk relawan di Unit pengaduan untuk Rujukan saya lebih senang menyebutnya dengan “telinga”kenapa? Ya karna setelah melalui seleksi panjang, pelatihan dan beberapa bulan pertama saya merasa hal baru saya temukan yaitu menjadi telinga untuk orang lain, untuk para korban dst. Tidak mudah bagi saya yang mellow ini mendengar hal-hal yang dulunya saya dengarkan dari sinetron, novel atau koran saja. Saya berhadapan langusng dengan para korbannya, dan ini menjadikan saya dibulan-bulan pertama menajadi sangat tempramen. Saya sering mimpi buruk, nangis setelah menerima pengadua, oversensitive dan lain-lain. Sekarng saya sedang berusaha mementain diri dan emosi saya. Wish me luck :D

“Linguisti D’Ling”
Apa itu D’Ling? Komunitas belajar bahasa dan budaya, mulai dari bahasa daerah sampai bahasa asing. Jadi semacam komunitas yang kegiatan tiap minggunya adalah belajar bahasa, simplenya gitu. Sama juga, karena kecewa kelas Belanda yang saya incar tidak di buka, maka saya memberanikan diri untuk mendaftar menjadi pengajar. Jadilah akhirnya saya nekat mengajar English conversation for starter hahaha.. ini karna kesalahan saya mencantumkan sertifikat toefl jadilah saya ditodong mengajar, padahal say amah bisanya yes no doang. Hahaha..
Selain itu saya juga mengajar bahasa Arab untuk starter, menyenangkan dan akhirnya sedikit tau peta motivasi anak-anak jaman now untuk belajar bahasa Arab adalah agama, sedikit tidak relevan dengan apa yang digembargemborkan oleh pegiat, eh malah pdiato :D maafkeun.

“Antologi “berbagi Zikir””
Jreng..jreng… ini adalah buku kumpulan puisi pertama saya dan puluhan penyair yang datang dar sabang sampai marauke. Berawal dari ajakan seorang teman yang tau saya hobi nyoret kata-kata akhirnya saya ikutan submit sepuluh puisi dan 5 diantaranya dipilih. Saya sering malu kalo baca puisi-puisi yang abal-abal itu dicetak dan dan berISSN wkwkw. Tapi alhamdulillah, paling tidak puisi saya gak numpuk di blog ini ja hahaha…


 mungkin itu beberapa yang saya sebut hadiah di 2017. I beliefe that another gift are on their ways :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar