Siang ini aku akan berangkat ke bogor untuk mengambil beberapa lembar pakaian untuk bekal besok berangkat ke jogja, dari rawamangun mendung menggantung menyelimuti kota yang tak pernah terlelap ini.
Aku bersama kak Nung, aku mengendarai motor menyusuri jalan pramuka dan terjebak hujan beberapa rarus meter dari stasiun manggarai.
Tidak ada pilihan selain menerjang jutaan bulir air yang tak mamou melawan gravitasi itu. Aku tiba di gerbing kereta tepat 2 menit sebelum kereta berangkat dan lengkap dengan pakaian basah. Huufft. Dingin sekali.
Sati persatu stasiun ku lewati, setiap tasiunnya kereta berhenti beberapa menit, menurunkan dan menaikkan penumpang.
Entah krnapa, aku suka sekali kereta, sejak pengalaman pertamaku menumpangi alat transportasi yang tidak ku jumpai di tempat asalku ini.
Dari balik jendela, aku melihat orang2 distasiun berdiri dengan sabar menanti kereta mereka datang, mereka berdiri di belakang garis kuning. Melihat rumah2 berjejer rapi, spanduk, umbul-umbul dan juga bendera merah putih yang berbaris distiap rumah. Oiyah ini bulan agustus bulan kemerdekaan.
Sudah di citayam, sebentar lagi bojong gede sampai.
Terimakasih hujan. Senang rasanya melewati perjalanan dalam hujan. Ibukota yang biasanya terik tadi sejuk sekali. Aku suka aroma tanah yang diguyur hujan. Aku suka aspal yang basah karena hujan. Ah hujan
Di kereta menuju bogor, 14 agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar