Banyak hal sederhana yang bertahan sangat lama, kita mungkin tau betapa sederhana kehidupan sepasang kakek-nenek dalam film kartun yang berjudul up, tapi kita mengharu-biru bukan? Betapa mereka memelihara cinta dengan penuh kesederhanaan, penuh rasa "saling". Cinta mereka tak butuh pengakuan sejagad raya.
Kita juga mungkin kenal Sheila On 7, grup band yang terdiri dari beberapa orang dan sempat membius penikmat musik tanah air dengan lirik-lirik sederhana mereka di era 2000an, tapi lihat kesederhanaan lirik merekalah yang menjadi primadona sampai saat ini, menurut saya kesederhanaab lagu merekalah yang menjadi alasan eksistensi band yang dlhir di kota istimewa Jogja ini. Tema lagu mereka sederhana. Persahabatan, perjuangan, semangat, roman, putus cinta dan kawan-kawannya. Tema2 yang akan selalu hidup disetiap generasi.
Untuk para pecinta Novel, mungkin karya Ahmad Tohari salah satu karangan yang bertaha karena kesederhanaannya. Penggunaan bahasa, pemilihan diksi, setting sampai nama tokohnya diramu sesederhana mungkin. Hingga tidak heran novel-novel karya Pria Ngapak satu ini tidak sulit dicari. Masih ada.
Di dunia pendidikan, lihat bagaimana pesantren-pesantren klasik yang mempertahankan pilar-pilar yang syarat akan makna kesederhanaan. Fasilitas, guru, sumber belajar. Tak banyak mencocokkan diri dengan perkembangan memang, tapi jangan tanya bagaimana mereka mengilhami ilmu. Menjaga betul apa2 yang diwariskan sang guru, tumbuh menjadi pribadi-pribadi menakjubkan dikemudian hari.
Begitulah hal-hal sederhana bertahan, akan tetapi pada peraturan keseimbangan yang telah diramu semesta, bahwa bebrrapa hal telah tertakdir sederhana, namun beberapa hal lainnya tercipta rumit dan butuh perhatian. Semoga kita bisa berlatih menempatkan pada keadaannya masing-masing.
Rawamangun, 6 august 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar