Sebenarnya saya tidak ingin menyebutnya dengan 'sulit' beberapa bagian yang akan saya tulis di dalam tulisan ini, tapi saya terlanjur berkata tidak pada ke-naif-an. Oleh karenanya saya tulis saja sulit.
Akhir-akhir ini saya sering merasa mengapa begitu sulit memahamkan diri saya sendiri bahwa hal-hal di luar diri saya tidak bisa saya kendalikan sepenuhnya, ketidak-pastian,penantian, respon orang lain terhadap saya, harapan2 saya, rencana2 saya. Rasa2nya sulit sekali menjadikan diri sendiri untuk memahami bahwa satu-satunya yang bisa saya kendalikan adalah diri saya sendiri, cara saya memandang orang lain, kejadian yang sya alami, bgaimana saya mengatur diri dan waktu yang saya miliki, bagaimana saya menggunakan energi yang dianugrahiNya adalah bebrrapa bagian yang bisa saya kendalikan. Itupun saya merasa lebih banyak tak merasa menang dari diri saya sendiri.
Mengapa sulit sekali memahamkan diri saya sendiri tentang betapa hidup ini tidak melulu tentang hal2 manis, hal2 yang membuat kita tertawa terpingkal2, hal2 membahagiakan. Suliit sekali saya menerima kesendirian, diabaikan, didiamkan, padahal semuanya itu adalah paket lengkap hidup yang harus dijalani dan dinikmati.
Mengapa sulit sekali saya memahamkan diri saya sendiri tentang cinta tak selamanya berbentuk kata2, kadang2 bentuknya bisa diam, bisa amarah, bisa kecemburuan, bisa perhatian, dan bentuk2 cinta lainnya. Mrngapa sulit sekali saya memahamkan diri saya sendiri tentang semua itu?
Saya kadang berfikir dan menemukan ada hal yang salah dari sistem kerja saraf otak saya yang tak kunjung memahami semua itu dengan baik, kadang saya berfikir bahwa semuanya adalah proses yng memng tak mudah, tapi terkadang saya lelah sendiri. Ah saya.. selalu begini sulit memahamkan diri sendiri.
🙇
Depok, 5 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar