hari ini saya menyempatkan diri menemani dua oraang sahabat yanng udah kayak saudara sendiri mengunjungi Indonesia International Wedding Festival, pameran Wedding Organizer di salah satu pusat pameran di Jakarta, sebenarnya saya kurang tertarik dengan acara yang akan saya kunjungi ini tapi mengingat salah seorang sahabat yang udah kayak kakak kandung saya sedang proses persiapan pernikahannya maka saya putuskan untuk ikut.
masuk ke ruang utama gedung pameran itu, kami langsung disuguhkan nuansa pesta perkawinan, dindning dengan dekorasi penuh buket bunga, lampu-lampu hias yang menawan, deretan stand yang menwarkan jasa mulai dari foto, dekorasi, pakaian pengantin, undangan, souveni sampe catering. kami berkeliling, mampir dari satu stand ke stand yang lain, berkomentar tentang nuansa apa yang sesuai untuk kakak yang sedang mempersiapkan pesta istimewanya itu.
tidak jarang kami bertiga tertegun melihat betapa indahnya apa-apa yang dijajakan di stan-stand itu juga melongo melihat angka yang cukup fantastis untuk mewujudkannya di suatu acara. tidak tanggung-tanggung nomnal rupiah yang disebutkan di dalam katalog mereka atau dilabel harga produk mereka, sebut saja di salah satu stand fotografi khusus resepsi harga paling rendah adalah 15 juta rupiah, wow... hanya untuk berfoto? menurutku ini lumayan..
belum lagi melihat daftar harga sewa gedung, harga paket catering, harga souvenir, undangan, sewa baju dan make up. huuufftt... saya sesak membayangkan betapa mahalnya pesta itu dibeli, betapa tinggi harga yang harus dibayar untuk menjadi ratu sehari.
berkali-kali saya tercengang untuk itu semua, saya membayangkan besok lusa akan mempersiapkan untuk itu semua, ngeri rasanya. lagi-lagi saya mengingat sepotong pembicaraan bersama Mamak di suatu sore. saya bertanya tentang apa
sih sebenarnya yang harus dipersiapkan untuk pesta pernikahan (note: pertanyaan ini hanya basa basi untk tau saja, tidak lebih.), waktu itu Mamak menyebutkan nominal yang menurutku sangat besar. waktu itu aku mencoba "protes" ke Mamak tentang itu, karena menuruku ini berlebih, tapi kala itu Mamak menjelaskan sabar sekali tentang pandangannya. aku diam.
baiklah, diluar pemahaman yang coba diberikan Mamak padaku tempo hari aku sebenarnya sampai sekarng masih pada keyakinan bahwa apa sih yang sebenarnya penting untuk dipersiapkan?kenapa seolah sibuk sekali kita mempersiapkan pesta dan segala perna perniknya sampai lupa hal penting lainnya. Iya, kita sibuk meranccang, merencanakan, mempersiapkan WEDDING kita, konsep akadnya, pestanya, jumlah undangannya, dstttt... tapi luput kita memahami bahwa hal penting dari itu adalah kehiidupan setelahnya yaitu MARRIAGE, iya kehidupan yang nyata setelah pesta itu, kita kadang abai mempersiapkan diri menerima kekurangan pasangan, membuka diri terhadap kenyataan-kenyataan berumah tangga, mempersiapkan bagaimana memanage emoosi bersama dengan pasangan, mengatur keuangan, prinsip-prisp dalam rumah tangga, sampai meninjau tujuan pernikahan. dan puluhan bahkan ratusan list persiapan lainnya yang menurutku Jauuuuuuh lebih penting dari sekedar momen yang diabadikan melalui selembar foto. bukankah kita ingin membangun surga di dunia dan menggapai Surga sesungguhnya bersama? lantas? sudah sejauh mana kita mempersiapkan diri untuk surga kita?
*ini hanya refleksi pribadi, tidak bermaksud apa-apa. saya suka pesta,s aya suka makan dan berfoto tapi saya lebih mendamba keluarga bahagia di kemudian hari, bersama. #eeaaak :D