Pak, sekarang Bondeng kecilmu ini tak lagi kecil
Badannya membulat. Persis bondeng
Pak, la Bondengmu ini rindu padamu
Rindu malam2 selepas tarawih berbaring di tangan kokohmu
Merasakan empuk dari daging lenganmu
Mencium aroma tubuhmu
Rindu Bondengmu ini pada dongeng-dongeng sebelum tidur yang kau ceritrakan sangat apik
Bahkan aku mengira, kau melihat setiap lakon dari dongeng itu.
Pak, aku rindu dongeng2 penuh makna itu
Kau selalu menceritakan kisah berbuah manis dari semai sabar dan do'a.
Aku ingat betul betapa gigih kau menceritakan seorang gadis kecil yang miskin keluarganya dan mengimpikan baju baru saat lebaran tiba.
Dan kemudian berakhir ajaib, si gadis kecil berdo'a kepada Tuhan agar esok ketika turun sholat ied dia dapat mengenakan baju baru lengkap dengan sepatu juga mukenah baru
Dan benar saja, keajaiban datang sebelm si gadis kecil putus asa dalam harapnya.
Ku ingat betul kisah itu, kau selalu meceritakan itu ketika aku merengek meminta baju baru untuk lebaran.
Entah. Sampai saat ini semua dongeng2 pengantar tidurmu berbekas di memoriku, merajai alam bawah sadarku
Mengingatkanku tentang do'a, harapan, dan juga kerjakeras.
La bondenmu rindu Pak.
Sekarang dongeng2mu terngiang jelas lengkap dengan ekpresi khas yang kau miliki.
Tak jarang aku menyelamu dengan bertanya usil tentang dimana rumah si gadis kecil, apakah dia punya adik atau tidak, siapakah yang memberi dia pakaian baru.
Semua pertanyaaan itu kau jawab dengan sangat sabar dan meyakinkah seolah itu adalah kisah tetanggamu.
Pak, la bondengmu rindu ditepuk bahunya sembari mendengar *anak Bapak kuat*
Ah Bapak, tepukan itu tak pernah tergantikan oleh jenis obat manapun.
Pak, la Bondengmu rindu.
Peluk aku Pak. Bondeng kecilmu
Bondeng di bandung, 13062016
22.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar