Jumat, 26 Mei 2017

Ramadhan dan momen mengumpulkn memori

Saat menuliskan ini,  saya persis sedang duduk di dalam salah satu gerbong kereta listrik menuju jakarta,  saya duduk dengan menghadap senja. Terlihat bayang senja yang sesekali nampak dibalik pepohonana dan gedung menjulang.

Besok ramadhan dimulai,  entah kenapa saya merasa belum siap saja menyambut tamu yng hanya datangnya sekali setahun ini. pertama, karena minggu-minggu ini sampai dua minggu berikutnya saya masih harus bergulat dengan ujian semester.  Kedua,  seperti ada hutang yang belum terbayar tapi apa?,  saya merasa ada yang kurang untuk berhadapan dengan ramadhan kali ini. Ketiga,  akhir-akhir inu Depok panasnya menggila,  berada di luar rumah seperti terasa panas di ubun-ubun. 
Begitu sekilas keadaan saya sekarg. Serasa ada yang ganjil. Maafkan aku ramadhan :(

Tentang ramadhan,  entah mengapa moment ramadhan selalu berhasil membobgkar memori setahun terakhir,  mencari bongkahan-bongkahan kejadian di ramadhan Sebelumnya. 
Contohnya saja sekarang,  saya sedang membayangkan memulai puasa tahun lalu,  ditengah kesibukan persiapan bahasa di Bandung,  dengan teman-teman kelas yang menyenangkan,  berjalan bersama menuju masjid salman dan tertawa sepanjang perjalanan.  Ini memori manis sekali, sekali2 momen persiapan menu berbuka di kosku daerah cisitu. Memasak pallubutung ataupun ikan khas aceh.  Ah...  Saya rindu kebersamaan itu.
Ramadhan tahun sebelumnya saya habiskan setengahnya di Jogja,  berburu takjil di masjid-masjid terkenal.  Bangun sahur dan masak ksendiri...  Saya juga berhasil rindu jogja...
Sebelumnya lagi,  saya habiskan ramadhan di tempat kkn,  bersama teman-teman tim kkn dan anak2 lucu desa posko.  Menghabiskan waktu sore dengan vermain bersama anak-anak di TPA atau sekedar mempersiapkan menu berbuka bersama,  memancing,  memetik sayuran,  berbelajanja ke pasar ujubg desa...  Ah saya rindu kulonprogo...

Lihat bagaimana ramadhan berhasil menghimpun memori2 indah selama perjalanan setiap tahunnya,  menjadi saksi akan pertemuan,  perpisahan dan kebersamaan.

Apa kabar tim wani rekoso?  Apa kabar anak kos jogja?  Apa kabar rangers?  apa kabar masjid salman?  Apa kabar kamu? Iya kamu.  Yang sampai sekarg belum berhasil beranjak dari mimpi-mimpi disetiap malamku. 

Sebentar lagi manggarai,  dan perjalanan ramadhan tahun ini baru saja akan dimulai. Senoga ramadhan menjadi obat yang terluka,  mempertemukan yang terpisah dan mendamaikan diri. 

Stasiun cawang,  26 mei 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar