Sabtu, 14 Mei 2016

Apa kabar Din?

Apa kabar?
Heii..apa kabar Dini,
sudah lama tidak  menyapa diri sendiri. Berhari-hari mencari posisi, tempat dan suasana untuk bertemu tapi belum juga bertemu dalam keadaan utuh, ada saja yang tertinggal atau belum kembali seutuhnya.
Apa yang tertinggal?
Apa kabar mimpi tentnag ReadDot? Apa kabar janji memulai? Apa kabar itu semua? Mengapa seolah diacuhkan? Bukankah pernah berjanji untuk menjadikan tahun ini sebagai saksi titik mula? Ah….
Apa lagi yang tak berkabar?
Apa kabar buku-buku yang direncanakan untuk dibeli, dibaca, dipinjamkan, diresensi dan dikadokan? Ah Dini, kemana saja? Bukankah ada sekian banyak novel yang disasar? Sebut saja sederet buku Fahd Djibran yang sudah lama ditaksir seperti perjalanan rasa, semesta sebelum dunia, tak sempurna, hidup berawal dari mimpi, Jodoh. Belum lagi beberapa buku (lagi) dari Supernova Dee, salon kepribadiannya Asma Nadia, terus Genap dan menata hatinya Nazrul, apalgi buku-buku sastra dan puisinya Sapardi D.D, atau novel legendary Ahmad Tohari, Bagaimana kabar buku-buku atau tafsir Mishbah Quraish Syihab yang juga pernah terniatkan? ah banyak sekali…banyak sekali… apa kabar mereka semua Din?
Habiskan hak bulanan mereka demi paket-paket internet yang kau gunakan untuk apalah-apalah itu? Atau habis kau gunakan mengisi perutmu dengan yang kemudian merusak tubuhmu dan juga hidupmu di masa akan datang?
Oiyah bagaimana kabar YJIA? Sudah berkemas untuk menjemputnya? Sejauh apa persiapanmu? Bahkan hal remeh temehpun tak kau indahkan, bagaiaman Din? Apalagi persiapan yang seberat beton lainnya. Mau sampai kapan dan dimana?
Bagaimana juga kabar alasan kau berada di kota ini? Sudah sampai mana? Bukankah pelarian tidak akan terulang tahun ini? Ayolah Dini, ini semua tidak akan berlangsung lama. Kau pasti tidak menghendaki penyesalan bukan? Lantas? Mengapa tak bergeming? Belum lelahkah kau berpura-pura? Belum cukupkah waktu ini untuk memnuhi keinginanmu berkejar-kejaran dengan takdir?
Kemudian?
Mari mengumpulkan kembali serpihan-serpihan yang sepertiny telah usang, telah lama dibirkan begitu saja, karena sibuk dengan yang dikirimkan Tuhan sebagai alat uji, apakag cukup kuatkah kita untuk tetap berdiri anggun bersama mimpi yang telah kita bersamai selama ini, semoga ia tidak usang, tidak berkurang keindahannya tidak juga melupakan hakikatnya.


Bandung, 15052016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar