Selasa, 03 Mei 2016

sabtu minggu dengan Eja

Sabtu, hari itu kami merencanakan mengunjungi wisata alam yang fenomenal di selatan Bandung yaitu kawah putih ciwidey, berencana menuju lokasi dengan taxi yang berbasis online order aku, kak Ita dan Eja mencoba menggunakan aplikasi tersebut, tapi sayangnya kami gagal, ada banyak sekali kedala teknis kami menggunakan aplikasi tersebut khirnya aku dan Eja memutuskan merubah detinasi perjalanan kami.
Pasar Baru, itulah tujuan pertama kami, dengan naik angkot tujuan stasiun warna hijau kami tiba di pasar baru yang konon pasar yang terkenal namanya sampai mancanegara itu, kamipun mulai ekspedisi barang yang mungkin bisa dibawa pulang, haha maklumlah perempuan. Eja khilaf dengan membeli 2 potong baju (yang menurut dia murah banget), blazer jeans (yang kata dia sudah diimpikan sejak maba), rok (dengan alasan murah) jilbab (adeknyalah yang jadi korban) hahaa dasar.
Setelah puas memenuhi hasrat belanja, kami melanjutkan perjalanan menuju masjid yang fenomenal di Bandung “Masjid Raya Jawa Barat” dengan hamparan rumput sintesis hijau dan ramai dengan keluarga-keluarga kecil bermain bersama. Tidak lupa kami membeli pengganjal perut, sebenrnya menyenangkan sekali ada di tengah-tengah taman masjid itu, suasananya menurutku serasa lagi berada ditengah keluarga besar, kami yang bdatang berdua tiba-tiba baper ngeliat banyak sekali keluarga muda (ayah, ibu dan anak) bermain seru sekali, sesekali tertawa terpingkal bersama karena si anak memendang bola jauh sekali, seskali anak merajuk ingin dibelikan pesawat-pesawatan, atau ibu yang sibuk berselfie ria. Kami duduk beberapa saat, mungkin apa yang Eja pikirkan sama dengan apa yang aku bayangkan. Melihat keluarga itu aku seolah melihat diriku beberapa taun kedepan hahaha ngayal.
Setelah sholat ashar, kami melanjutkan perjalanan menuju jalan asia afrika. Melihat tanda-tanda sejarah, masjid, suasana di jalan asia afrika membuatku terpeson dengan kota ini, aku jatuh cinta. Merasa begitu romantisnya sudut-sudutnya seolah bercerita tentang kesetiaan, kelembutan dan perjalanan hiudp yang dinamis. Maafkan aku jogja, tak berniat ku menduakanmu

Malam itu kami putuskan pulang setlah sholat magrib dan istirahat untuk perjalanan selanjutnya besok.

***

Ahad, sebenrnya kami merencanakan nonton film yang baru saja rilis dua hari yang lalu. Iya AADC, tapi tiba-tiba Eja berubah pikiran, I don’t have any idea where to go huuft. Tapi tidak mungkin kami berdiam diri di kamar saja. Akhirnya aku putuskan mengajak Eja ke gedung sate (salah satu landmark) kota ini, tapi sepertiinya kami datang diwaktu yang kurang tepat, karena kemarin hari ahad itu har buruh nasional dan ada aksi di depan gedung sate, kami bingung, akhirnya berjalan melihat-lihat sisa car free day, masih ada beberapa stand yang terbuka. Setelah selesai melihat-liat, kami putuskan mencari makanan dan kami kembali bertanya pada mbah google, ada tempat yoghurt yang kami sasar, menurut infirmasi tersebut kami perlu berjalan kaki selama kurang lebi 6 menit, mulailah kami mencari dengan dituntunan guglemap. Tapi lagi-lagi kami tergoda dengan semacam resto sambal, masuk dan makanlah kami dengan menu ala rumahan seperti sayur asem, ayam goring, sambel cabe hijau, pepes jamur, dan sambel jengkol. Lumayanlah, mengganjal perut kami yang kosong. Setelah melanjutkan perjalanan beberapa langkah, warung yoghurt yang kami incar ketemu, masuklah kami dan memesan dua gelas yoghurt yang menurut Eja ( its really yoghurt). Sore itu kami kenyang alhamdulillaah
Perjalanan kami lanjutkan menuju ciwalks, tapi diujung jalan siliwangi kami terjebak macet, karena terlihat sepertinya ada taman hijau yang baru saja dibuka, kamipun memutuskan untuk keluar angkot dan nimbrung menikmati taman hijau tersebut, lumayanlah. Cool
Setelah merasa cukup, kami melanjutkan misi ke ciwalks dengan angkot tapi tetap saja masih macet, tiba di ciwalks kami melihat-lihat tas dan juga sepatu tapi lagi-lagi Cuma lihat ya hihiihi, karena tujuan utamaku adalah gerai kosmetik yang insyaAllah halal J, setelah berkeliling mall, kami putuskan untuk menikmati chattime (semacam the racik dengan varian toping) dan lagi-lagi Eja-lah yang merekomendasikan minman ini. Kami memtusukan pulang setelah kenyang dengan the racik tersebut.
Sebenarnya rute pulang kami, bisa duakali naik angkot, tapi ku ajak EJa untuk berjalan setengah perjalanan, lumayan juga ternyata. Kami naik angkot diperempatan wastukencana, jam 8 kami tiba dikos dan tepar J. Ahad yang isinya makan dan minum kalo orang sekarang ngomongya “kulineran”

Bdg,03052016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar