Sabtu,
hari itu kami merencanakan mengunjungi wisata alam yang fenomenal di selatan
Bandung yaitu kawah putih ciwidey, berencana menuju lokasi dengan taxi yang
berbasis online order aku, kak Ita dan Eja mencoba menggunakan aplikasi
tersebut, tapi sayangnya kami gagal, ada banyak sekali kedala teknis kami menggunakan
aplikasi tersebut khirnya aku dan Eja memutuskan merubah detinasi perjalanan
kami.
Pasar
Baru, itulah tujuan pertama kami, dengan naik angkot tujuan stasiun warna hijau
kami tiba di pasar baru yang konon pasar yang terkenal namanya sampai mancanegara
itu, kamipun mulai ekspedisi barang yang mungkin bisa dibawa pulang, haha
maklumlah perempuan. Eja khilaf dengan membeli 2 potong baju (yang menurut dia
murah banget), blazer jeans (yang kata dia sudah diimpikan sejak maba), rok
(dengan alasan murah) jilbab (adeknyalah yang jadi korban) hahaa dasar.
Setelah
puas memenuhi hasrat belanja, kami melanjutkan perjalanan menuju masjid yang
fenomenal di Bandung “Masjid Raya Jawa Barat” dengan hamparan rumput sintesis
hijau dan ramai dengan keluarga-keluarga kecil bermain bersama. Tidak lupa kami
membeli pengganjal perut, sebenrnya menyenangkan sekali ada di tengah-tengah
taman masjid itu, suasananya menurutku serasa lagi berada ditengah keluarga
besar, kami yang bdatang berdua tiba-tiba baper ngeliat banyak sekali keluarga
muda (ayah, ibu dan anak) bermain seru sekali, sesekali tertawa terpingkal bersama
karena si anak memendang bola jauh sekali, seskali anak merajuk ingin dibelikan
pesawat-pesawatan, atau ibu yang sibuk berselfie ria. Kami duduk beberapa saat,
mungkin apa yang Eja pikirkan sama dengan apa yang aku bayangkan. Melihat keluarga
itu aku seolah melihat diriku beberapa taun kedepan hahaha ngayal.
Setelah
sholat ashar, kami melanjutkan perjalanan menuju jalan asia afrika. Melihat tanda-tanda
sejarah, masjid, suasana di jalan asia afrika membuatku terpeson dengan kota
ini, aku jatuh cinta. Merasa begitu romantisnya sudut-sudutnya seolah bercerita
tentang kesetiaan, kelembutan dan perjalanan hiudp yang dinamis. Maafkan aku
jogja, tak berniat ku menduakanmu
Malam
itu kami putuskan pulang setlah sholat magrib dan istirahat untuk perjalanan
selanjutnya besok.
***
Ahad,
sebenrnya kami merencanakan nonton film yang baru saja rilis dua hari yang
lalu. Iya AADC, tapi tiba-tiba Eja berubah pikiran, I don’t have any idea where
to go huuft. Tapi tidak mungkin kami berdiam diri di kamar saja. Akhirnya aku
putuskan mengajak Eja ke gedung sate (salah satu landmark) kota ini, tapi
sepertiinya kami datang diwaktu yang kurang tepat, karena kemarin hari ahad itu
har buruh nasional dan ada aksi di depan gedung sate, kami bingung, akhirnya
berjalan melihat-lihat sisa car free day, masih ada beberapa stand yang
terbuka. Setelah selesai melihat-liat, kami putuskan mencari makanan dan kami
kembali bertanya pada mbah google, ada tempat yoghurt yang kami sasar, menurut
infirmasi tersebut kami perlu berjalan kaki selama kurang lebi 6 menit,
mulailah kami mencari dengan dituntunan guglemap. Tapi lagi-lagi kami tergoda
dengan semacam resto sambal, masuk dan makanlah kami dengan menu ala rumahan
seperti sayur asem, ayam goring, sambel cabe hijau, pepes jamur, dan sambel
jengkol. Lumayanlah, mengganjal perut kami yang kosong. Setelah melanjutkan
perjalanan beberapa langkah, warung yoghurt yang kami incar ketemu, masuklah
kami dan memesan dua gelas yoghurt yang menurut Eja ( its really yoghurt). Sore
itu kami kenyang alhamdulillaah
Perjalanan
kami lanjutkan menuju ciwalks, tapi diujung jalan siliwangi kami terjebak
macet, karena terlihat sepertinya ada taman hijau yang baru saja dibuka,
kamipun memutuskan untuk keluar angkot dan nimbrung menikmati taman hijau
tersebut, lumayanlah. Cool
Setelah
merasa cukup, kami melanjutkan misi ke ciwalks dengan angkot tapi tetap saja
masih macet, tiba di ciwalks kami melihat-lihat tas dan juga sepatu tapi
lagi-lagi Cuma lihat ya hihiihi, karena tujuan utamaku adalah gerai kosmetik
yang insyaAllah halal J,
setelah berkeliling mall, kami putuskan untuk menikmati chattime (semacam the racik
dengan varian toping) dan lagi-lagi Eja-lah yang merekomendasikan minman ini. Kami
memtusukan pulang setelah kenyang dengan the racik tersebut.
Sebenarnya
rute pulang kami, bisa duakali naik angkot, tapi ku ajak EJa untuk berjalan
setengah perjalanan, lumayan juga ternyata. Kami naik angkot diperempatan
wastukencana, jam 8 kami tiba dikos dan tepar J. Ahad yang isinya makan
dan minum kalo orang sekarang ngomongya “kulineran”
Bdg,03052016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar